Liputan6.com, Inggris - Pasien Omicron yang meninggal pertama di Inggris disebut-sebut antivaksin. Menurut salah satu anak tirinya, sang ayah semasa hidup menolak vaksinasi COVID.
Pria yang menyebut dirinya John ini menyebutkan bahwa ayah tirinya yang berusia 70-an itu tidak mau disuntik vaksin COVID-19. Hal itu diketahui berdasarkan cerita saudara perempuannya.
Baca Juga
"Dia tidak divaksin sama sekali. Saudariku agak sedikit marah karena ayah tidak mau divaksin," kata John.
Advertisement
"Bahkan, saudariku bertengkar dengan ayah gara-gara tidak mau divaksinasi," kata John mengutip LBC pada Senin (20/12/2021).
Sayangnya, John tidak menceritakan dari mana sang ayah bisa terpapar COVID-19 varian Omicron. Mengingat ayahnya itu jarang pergi keluar rumah.
"Dia tidak pernah keluar. Ia keluar hanya membuang sampah dan kotak pos," kata John saat berbincang dengan Nick Ferrari dalam sebuah program radio di LBC beberapa waktu lalu.
Â
Percaya Teori Konspirasi Vaksin
Lebih lanjut John mengatakan ayahnya terpengaruh dengan teori konspirasi mengenai vaksin COVID-10.
"Dia berpikir bahwa itu konspirasi. Padahal dia adalah sosok yang cerdas, tapi kondisi berubah ketika ia mulai membaca informasi yang tidak benar secara daring," kata John.
Ayahnya terpapar COVID-19 pada sekitar awal Desember 2021. Kondisi parah, sehingga perlu mendapatkan penanganan tenaga medis di sebuah rumah sakit di Norhthampton. Namun, kondisi tidak tertolong dan meninggal pada MingguÂ
"Seandainya dia divaksinasi, mungkin masih di sini. Dia mungkin sakit, tapi tetap hidup," kata John lagi.
Dalam kesempatan itu, John juga mengingatkan pendengar LBC bahwa orang yang divaksinasi COVID-19 bila terpapar Omicron seharusnya kondisinya baik-baik saja atau mengalami gejala ringan.
"Namun, mereka yang belum mendapatkannya yang perlu dikhawatirkan," katanya.
Vaksinasi COVID-19 adalah sebuah upaya meningkatkan antibodi terhadap paparan virus SARS-CoV-2. Vaksinasi bisa mengurangi angka kesakitan bahkan kematian akibat virus Corona.
Advertisement