Liputan6.com, Jakarta Perusahaan Farmasi Moderna mengumumkan bahwa vaksin booster yang mereka produksi mampu meningkatkan kadar antibodi terhadap COVID-19 varian Omicron hingga 83 kali lipat.
Hal ini disampaikan pihak Moderna pada Senin, 20 Desember 2021. Dalam keterangan yang dikutip New York Post, suntikan 50 mikrogram --- dosis resmi untuk suntikan ketiga --- menunjukkan peningkatan antibodi hingga 37 kali lipat.
Baca Juga
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Benarkah Tidak Boleh Sholat saat Adzan Masih Berkumandang? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Media Vietnam Sebut Kartu Merah Muhammad Ferrari Jadi Faktor Kunci Perubahan Permainan Timnas Indonesia
Moderna juga menguji dosis penguat (booster) 100 mikrogram yang meningkatkan kadar antibodi hingga 83 kali lipat. Dua suntikan pertama vaksin Moderna keduanya 100 mikrogram.
Advertisement
Perusahaan mengatakan dosis booster yang lebih tinggi umumnya aman dan dapat ditoleransi dengan baik, meskipun ada kecenderungan reaksi merugikan yang sedikit lebih sering terjadi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Simak Video Berikut Ini
Data Meyakinkan
CEO Moderna Stephane Bancel menyebut bahwa data itu "meyakinkan." Namun, pihaknya akan tetap memajukan kandidat penguat khusus Omicron ke dalam pengujian klinis jika diperlukan di masa depan.
Untuk saat ini, versi vaksin mRNA-1273 akan terus menjadi garis pertahanan pertama melawan Omicron.
“Apa yang kami miliki saat ini adalah 1273,” kata Dr. Paul Burton, kepala petugas medis Moderna kepada mengutip nypost.com.
“Ini sangat efektif, dan sangat aman. Saya pikir itu akan melindungi orang dalam menghadapi periode liburan yang akan datang dan selama bulan-bulan musim dingin ini, ketika kita akan melihat tekanan paling parah dari Omicron,” tambahnya.
Advertisement
Pengujian Booster
Sebelumnya, pihak Moderna menguji darah dari 20 penerima booster dengan setiap dosis terhadap pseudovirus (virus yang dimodifikasi) yang direkayasa agar menyerupai varian Omicron.
Tingkat antibodi diukur pada hari ke 29 pasca suntikan booster. Burton mengatakan, ini terserah kepada pemerintah dan regulator untuk menilai apakah mereka menginginkan tingkat perlindungan maksimal yang mungkin diberikan yakni 100 mikrogram.
Sementara ini data tersebut belum ditinjau oleh sejawat dan ahli lain. Namun, regulator Amerika Serikat sudah mengizinkan booster 50 mikrogram Moderna pada Oktober.
Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan
Advertisement