Liputan6.com, Jakarta - Bahagia, penuh haru, dan rasa bangga. Itulah yang para ibu rasakan setelah melahirkan anak mereka ke dunia. Namun, menjadi seorang ibu, lebih dari itu.Â
Ibu merupakan sosok yang rela berkorban apa pun demi sang buah hati. Sosok yang mencintai anaknya sejak dari kandungan sampai menginjak dewasa. Ia rela berkorban mementingkan kepentingan anak-anaknya daripada diri sendiri.
Baca Juga
Di balik 'penderitaan', juga terdapat kebahagiaan. Hal ini terlihat jelas dalam lima kisah kegembiraan menjadi seorang ibu yang hingga saat ini masih terus berjuang merawat anak mereka.
Advertisement
Novita (38) - Bersenang bersama-sama
Menjadi seorang ibu dari tiga anak perempuan memang berat. Namun, itu tidak menjadi halangan bagi Novita untuk tetap bisa bersenang-senang bersama mereka. Biasanya dia akan meluangkan waktunya untuk bercanda tawa, berbagi cerita, hingga berwisata bersama ketiga anaknya.
Cara ini Novita lakukan tidak semata untuk bersenang-senang, tapi juga untuk mempererat hubungan di antara ketiga anaknya agar selalu dekat.Â
"Sebagian besar waktu saya habiskan bersama anak dengan bertukar cerita dan bercanda. Bahkan kita bisa membahas soal sejarah percintaan saya dan suami, atau mungkin mengenai kenangan lucu yang anak-anak saya lakukan saat kecil. Terkadang, kita bisa juga menghabiskan waktu bersama dengan berjalan-jalan," kata Novita kepada Health Liputan6.com pada Selasa, 21 Desember 2021.
Hiburan Tanpa Akhir
Yenny (40) - Hiburan tanpa akhir
Hal yang Yenny sukai dari menjadi seorang ibu adalah hal-hal lucu yang dipikirkan anak-anak. Melihat bagaimana anak menunjukkan rasa ingin tahu, dan mengekspresikan diri, tidak pernah gagal menghibur ibu asal Jakarta ini.
"Hal favorit saya tentang menjadi seorang ibu adalah hal-hal lucu dan lucu yang dipikirkan anak-anak. Seperti ketika anak sulung saya pertama kali bertemu dengan bibinya yang hanya terpisah 12 tahun dengan tatapan bingung. Atau, ketika anak kedua saya mengira bulan dan matahari sama. Ini seperti acara komedi pribadi," katanya.
Elyne (43) - Berbagi Momen
Bagi Elyne, hal yang paling membahagiakan dari menjadi seorang ibu terletak pada momen yang diciptakan bersama anak. Baik itu momen yang membahagiakan hingga yang sedih sekalipun. Momen-momen itu sangat berharga dan tidak dapat tergantikan.
"Ketika anak-anak saya bahagia, saya juga. Mereka membuat saya takjub setiap hari dengan pencapaian mereka. Mereka juga mengajari saya untuk lebih sabar, lebih mencintai, dan lebih menghargai setiap momen yang kita miliki bersama sebagai sebuah keluarga," cerita Elyne.
Advertisement
Memiliki Alasan untuk Bertahan
Fenny (51) - Memiliki alasan untuk bertahan
Berbeda dengan ibu-ibu yang lain, Fenny mengatakan bahwa dengan menjadi seorang ibu, ia jadi memiliki alasan untuk tetap bertahan dan terus berjuang. Ketiga anaknya yang mulai memasuki usia dewasa di Jakarta menjadi alasan utama Fenny untuk tetap maju.
"Ketika saya ingin menyerah, mereka (anak-anak) mendorong saya untuk maju dan bertahan. Senyum dan kebahagiaan mereka membuat saya ingin menjalani hari dengan semangat. Hari ini anak-anak saya sudah dewasa—mereka adalah orang-orang yang baik, cerdas, dan dapat diandalkan," cerita Fenny.
Tity (47) - Menjadi lebih baik
Dengan menjadi seorang ibu, Tity belajar banyak akan bagaimana menjadi orang yang lebih baik. Tidak hanya pada ketiga anaknya, namun juga suami dan orang di sekitarnya. Keberadaan buah hatinya mengajarkannya akan tanggung jawab
"Apa yang saya sukai dari menjadi seorang Ibu adalah bahwa ketiga anak saya telah meningkatkan kehidupan saya dalam banyak hal. Saya seorang istri yang lebih baik, ibu, dan teman," cerita Tity.
Reporter: Lianna Leticia
Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui
Advertisement