Liputan6.com, Jakarta - Refluks asam lambung menyebabkan sensasi terbakar di dada Anda yang intensitasnya sering meningkat di malam hari. Anda mungkin juga mengalami gejala periodik seperti kesulitan menelan, sensasi benjolan di tenggorokan, dan regurgitasi makanan.Â
Umumnya orang mengalami refluks asam lambung karena makan berat atau makan malam yang berlebihan. Namun, mengutip Verywell Health, jika Anda mengalami gejala refluks asam setidaknya dua kali per minggu, Anda berarti menderita GERD.
Baca Juga
Melansir GastroDoxs, ahli gastroenterologi bersertifikat Bharat Pothuri MD, merekomendasikan untuk menghindari dan memperbaiki kebiasaan-kebiasaan berikut untuk mengurangi intensitas gejala refluks asam.
Advertisement
1. Makan berlebihan dan terlalu cepat
Makan besar membuat perut Anda membesar. Hal ini meningkatkan tekanan ke atas terhadap katup antara kerongkongan dan perut Anda (LES). Peningkatan tekanan terhadap LES dapat menyebabkan sensasi perih di dada. Sedangkan makan terlalu cepat dapat membuat sistem pencernaan Anda lebih sulit berfungsi.
Alih-alih makan tiga kali sehari dalam porsi besar, cobalah makan enam kali makan kecil atau tiga kali makan kecil dan tiga kali camilan. Kunyah makanan Anda dengan saksama sebelum ditelan sebanyak 20 kali, atau hitung sampai 20 sebelum gigitan berikutnya.
Ini akan membantu menjaga perut Anda agar tidak terlalu kenyang, dan mencegah produksi asam lambung yang berlebihan.
2. Berbaring setelah makan
Pothuri menjelaskan, bahwa berbaring setelah makan dapat memberi tekanan pada perut Anda, menyebabkan aliran refluks asam kembali ke kerongkongan Anda. Sebaiknya hentikan tidur siang setelah makan dan hindari ngemil larut malam.
Berjalan-jalan atau duduk tegak setelah makan dan tunggu 2-3 jam sebelum berbaring untuk tidur. Gravitasi membantu mendorong cairan lambung menuju ke arah yang sehat.
Â
Advertisement
3. Menggunakan pakaian ketat
Tekanan pada perut Anda dapat memperburuk refluks asam. Ini mendorong cairan lambung ke kerongkongan Anda, menghasilkan gejala refluks asam.
Celana ketat dengan ikat pinggang ketat, ikat pinggang ketat, dan legging atau pantyhose yang pas dapat memperburuk refluks asam. Pilih item pakaian yang lebih nyaman yang pas longgar dan mengurangi tekanan pada perut Anda.
4. Mengonsumsi alkohol
Alkohol adalah pemicu utama refluks asam, terutama jika Anda cenderung makan berlebihan. Alkohol membuat Anda rileks, termasuk sfingter esofagus, sehingga asam lambung dapat merayap kembali ke kerongkongan.
Pothuri menghimbaukan agar minum alkohol hanya pada acara-acara khusus, atau lebih baik lagi, hindari sama sekali untuk meminimalkan episode refluks asam.
5. Tidur datar
Meskipun tidur tanpa bantal mungkin baik untuk leher dan tulang belakang Anda, itu tentu tidak akan membantu jika Anda menderita refluks asam.
Pothuri merekomendasikan untuk menaikkan kepala tempat tidur Anda hingga 8 inci, yang dapat mendorong aliran asam lambung ke bawah yang sehat saat Anda sedang tidur. Anda dapat menggunakan bantal tambahan atau meletakkan balok di bawah rangka tempat tidur untuk memastikan kepala Anda terangkat.
6. Berolahraga terlalu keras
Jika Anda menderita refluks asam, olahraga seperti bersepeda, senam, atau angkat berat, dapat memperburuk gejala refluks asam.
Untuk mencegah asam lambung naik saat olahraga kamu bisa melakukan beberapa hal ini:
- Jangan berolahraga dua jam setelah makan
- Makan dengan bijak sebelum berolahraga
- Kurangi kegiatan yang terlalu intens
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement