Sukses

Pengapuran Sendi Lutut, Kondisi yang Bisa Ganggu Aktivitas Sehari-hari

Beberapa lanjut usia (lansia) sering mengeluh nyeri lutut ketika bangun dari duduk atau ketika menaiki anak tangga. Bahkan, rasa nyeri juga bisa timbul ketika sedang salat sehingga sebagian orang memilih salat dalam posisi duduk.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa lanjut usia (lansia) sering mengeluh nyeri lutut ketika bangun dari duduk atau ketika menaiki anak tangga. Bahkan, rasa nyeri juga bisa timbul ketika sedang salat sehingga sebagian orang memilih salat dalam posisi duduk.

Menurut dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Basuki Supartono, ini adalah gejala pengapuran sendi lutut.

Dalam istilah medis, penyakit ini disebut dengan osteoarthritis atau dalam bahasa awam disebut dengan pengapuran. Penyakit ini menyebabkan berbagai keluhan, dari mulai gangguan gerak, penurunan fungsi sendi, sampai disabilitas fisik.

“Aktivitas sehari-hari pun terganggu, sehingga akibatnya dapat menjadi beban bagi kesehatan secara umum, ekonomi, maupun sosial. Apalagi, pengobatannya juga tidak sepenuhnya ditanggung oleh JKN (Jaminan Kesehatan Nasional),” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com belum lama ini.

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Prevalensi Pengapuran Sendi Lutut

Basuki menambahkan, penyakit ini menimpa dua dari tiga orang lansia, dan satu dari lima orang usia muda. Bahkan kejadian pada orang muda cenderung meningkat.

Secara umum diperkirakan 15 persen dari penduduk dunia (sekitar 200 juta orang) terkena penyakit ini.

Satu dari empat orang yang berusia 50 dan setiap orang yang berusia 65 dipastikan mengalami pengapuran sendi lutut.

3 dari 4 halaman

Penyebab Penyapuran Sendi Lutut

Pengapuran sendi lutut terjadi akibat adanya perubahan cairan dan struktur jaringan sendi lutut, yaitu jaringan tulang rawan. Sendi lutut dilapisi oleh tulang rawan hialin setebal 5 mm yang memungkinkan sendi bergerak tanpa gesekan.

Fungsi lainnya adalah menyangga tubuh, menyerap tekanan, mencegah cedera dan melindungi jaringan di dalam sendi lutut. Ketebalan tulang rawan tersebut tidak tergantung jenis kelamin, besar tubuh dan latihan.

Tulang rawan sendi lutut mempunyai struktur yang unik dan kompleks, tapi terorganisasi dengan baik dan sempurna. Permukaannya halus berwarna putih kebiruan, selalu basah oleh cairan sendi sehingga dapat meredam dan menahan berbagai jenis beban. Tulang rawan sendi lutut mampu menahan 20 kali berat badan seseorang.

Osteoartritis terjadi oleh berbagai sebab, tapi secara garis besar dapat dibedakan menjadi penyebab primer (utama) dan sekunder. Penyebab tersebut secara sendiri atau bersama-sama dapat menimbulkan kerusakan lapisan tulang rawan.

Penyebab primer adalah proses penuaan. Sedang, penyebab sekunder atau disebut juga faktor risiko adalah berbagai kelainan atau penyakit yang dapat menimbulkan atau mempercepat terjadinya kerusakan tulang rawan. Proses ini umumnya menimpa orang muda. Faktor risiko tersebut misalnya gangguan genetik dan kelainan bawaan.

4 dari 4 halaman

Infografis Waspadai 3 Gejala Khusus COVID-19 pada Lansia