Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per Rabu, 29 Desember 2021, total kasus positif varian Omicron di Indonesia sebanyak 68 orang.
Terkait hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa ada sebanyak 16 pasien yang mengalami gejala ringan.
Baca Juga
"Dari 68 kasus yang kita deteksi, ini sebenarnya hampir sebagian besar itu tidak bergejala. Kalau kita lihat 52 itu tidak bergejala sama sekali, sisanya itu bergejala tapi sangat-sangat ringan," ujar Nadia dalam konferensi pers Menjaga Pandemi Tetap Landai Pasca Nataru, Kamis (30/12/2021).
Advertisement
Nadia menjelaskan, beberapa dari pasien positif Omicron ada yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Hal tersebut pun karena RSPI Sulianti Saroso memiliki proses pengendalian yang lebih baik.
Meski kebanyakan dari pasien yang positif Omicron tidak bergela, semua pasien yang dinyatakan positif saat ini tetap melakukan isolasi di rumah sakit.
"Walaupun tidak bergejala, tetap dilakukan isolasinya di rumah sakit," kata Nadia.
Hingga saat ini, Nadia mengungkapkan, pasien Omicron yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso ada sebanyak sembilan orang. Sedangkan, sisanya dirawat di RSDC Wisma Atlet.
Ada yang belum vaksinasi
Dalam kesempatan yang sama, Nadia juga menjelaskan bahwa dari semua pasien yang terpapar Omicron, ada sebagian yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap.
"Jadi kalau kita lihat dari kondisi tersebut, hanya enam orang yang belum divaksin. Lima orang belum sama sekali divaksin, dan satu orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis satu," kata Nadia.
Nadia pun menjelaskan, cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia belum begitu optimal, terutama pada kategori lansia. Hingga saat ini, baru 14 provinsi di Indonesia yang sudah sesuai target.
"Memang capaian pada lansia ini harus sedikit kita akselerasi karena sudah duluan tapi cakupannya masih rendah," kata Nadia.
Advertisement