Sukses

AS Bersiap dengan Lonjakan Rawat Inap karena COVID-19, Omicron Biang Keladinya

COVID-19 Varian Omicron mengancam sistem kesehatan Amerika Serikat

Liputan6.com, New York - Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci, mengatakan, risiko terjadinya lonjakan rawat inap akibat COVID-19 di sana masih terbuka lebar sekalipun Varian Omicron tak separah Delta.

"Meski tingkat rawat inap karena Omicron lebih rendah daripada Varian Delta, masih ada bahaya bahwa Anda akan mengalami lonjakan rawat inap yang mungkin menekan sistem perawatan kesehatan," kata Fauci dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Minggu, 2 Januari 2022, waktu setempat.

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memerkirakan sebesar 58,6 persen dari varian Virus Corona yang banyak beredar di sana pada 25 Desember adalah Omicron.

Kemunculan Omicron COVID-19 yang tiba-tiba telah membawa rekor dalam penambahan jumlah kasus baru di banyak negara di seluruh dunia, yang mengakibatkan perayaan Tahun Baru menjadi anyep.

"Pasti akan ada lebih banyak kasus karena ini adalah virus yang lebih menular daripada Delta," kata Fauci dikutip dari situs Channel News Asia pada Senin, 3 Januari 2022.

"Namun, tampaknya, pada kenyataannya bahwa Varian Omicron mungkin tidak terlalu parah, setidaknya dari data yang kami kumpulkan dari Afrika Selatan, Inggris, dan beberapa data awal dari AS," Fauci menambahkan.

 

2 dari 3 halaman

Omicron Sebabkan Ekonomi AS Kembali Berantakan

Di kesempatan yang berbeda, Oren Klachkin dari Oxford Economics menyebut bahwa Omicron kembali merusak perekonomian AS.

"Kami mulai melihat beberapa tanda awal bahwa Omicron berdampak pada ekonomi, terutama di sektor-sektor di mana interaksi tatap muka menjadi penting, khususnya sektor jasa seperti bar dan restoran," ujarnya kepada AFP.

Bagaimana tidak? Banyak acara liburan dibatalkan. Pun dengan ribuan penerbangan dan kapal pesiar yang sekarang dilarang berlayar.

Varian Omicron pun disebut telah mendatangkan malapetaka di AS.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron