Liputan6.com, Jakarta - Awal tahun 2022, istilah Florona--ada juga yang menyebutnya dengan Flurona--membuat penasaran banyak orang. Apa itu?
Israel melaporkan kasus pertama orang terpapar influenza dan COVID-19. Maka dari itu, disebut dengan Flurona atau Florona.
Baca Juga
Hasil Piala AFF 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Muhammad Ferarri Kartu Merah, Garuda Redam Azkals di Babak Pertama
Shin Tae-yong Ungkap Alasan Timnas Indonesia Panggil Pratama Arhan di Piala AFF 2024
Diallo Terang-terangan Minta Manchester United Pilih Pimpinan yang Lebih Baik Ketimbang Fernandes
Kasus Florona tercatat pada seorang ibu hamil jelang melahirkan di Rabin Medical Center, Isreal. Saat itu ia mengalami sakit flu bersamaan dengan statusnya yang positif COVID-19.
Advertisement
"Ibu hamil tersebut didiagnois dengan flu dan virus Corona saat tiba," kata Direktur Ginekologi di Rumah Sakit Beilinson di Kota Petah Tikva, Israel, Arnon Vizhnitser, mengutip dari Independent pada Selasa (4/1/2022).
Sudah dilakukan pemeriksaan kembali dan hasil tetap menunjukkan bahwa wanita tersebut sakit influenza dan COVID-19.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menerangkan bahwa Florona atau Flurona bukanlah nama penyakit baru. Seperti keterangan di atas, ini adalah kejadian seorang pasien yang terkena COVID-19 dan pada saat yang sama juga terkena flu.
"Florona juga bukan merupakan jenis dan bukan varian dari COVID-19. Ini dua penyakit berbeda yang kebetulan terkena pada orang yagn sama," kata Tjandra dalam pesan teks yang diterima Health Liputan6.com ditulis Selasa (4/1/2022).
Â
Kena COVID-19 Bisa Juga Sakit Penyakit Menular Lain?
Dalam dunia kesehatan bisa saja seseorang terkena penyakit menular juga terkena penyakit menular lainnya.
"Contoh yang banyak dibahas adalah pasien yang kena sekaligus tuberkulosis dan HIV," kata Tjandra.
Dalam kasus COVID-19, memang pernah ada laporan seseorang terpapar penyakit karena virus SARS-CoV-2 bersamaan dengan penyakit lain.
"Walaupun jarang, tapi juga pernah dilaporkan pasien COVID-19 yang juga ada penyakit tuberkulosis di tubuhnya," kata Tjandra.
Advertisement