Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin pernah mendengar bahwa pria lebih sering memikirkan soal seks dibandingkan dengan wanita. Bahkan sebuah mitos mengungkapkan bahwa pria berpikir soal hal satu ini setiap tujuh detik.
Meskipun setiap tujuh detik pria memikirkan tentang seks terdengar mustahil. Tetapi sebuah penelitian pun mencoba mencari tahu hal tersebut untuk melihat apakah sebenarnya pria memikirkan seks lebih banyak dari wanita, atau justru sebaliknya?
Baca Juga
Penelitian yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh Ohio State University menguji hal tersebut pada 283 orang soal seberapa banyak mereka memikirkan soal seks, makanan, dan tidur dalam waktu satu minggu.
Advertisement
Rata-rata, pria melaporkan bahwa mereka memikirkan seks sebanyak 19 kali per hari. Sedangkan wanita memikirkannya hanya sekitar 10 kali dalam sehari.
Hal tersebut juga diungkapkan dalam Journal of Sex Research, yang menunjukkan bahwa ternyata sebenarnya pria memang berpikir tentang seks hampir dua kali lipat lebih banyak dari wanita.
"Namun sebenarnya tidak ada perbedaan yang begitu signifikan dari segi jenis kelamin dengan apa yang dilaporkan," tulis para peneliti dikutip Men's Health, Kamis (6/1/2022).
Hal tersebut dikarenakan pria memang lebih sering memikirkan soal seks, tapi pria juga ternyata lebih sering memikirkan soal makanan dan tidur daripada wanita.
Membicarakan seks
Penelitian yang dilakukan oleh OnePoll pada 2.000 orang juga mengungkapkan hal serupa, yakni tentang seberapa sering seseorang membicarakan soal seks.
65 persen diantara partisipan yang ada mengungkapkan bahwa mereka merasa nyaman untuk berbagi kehidupan seksnya bersama orang lain, 29 persen diantaranya bahkan merasa sangat nyaman.
Para partisipan mengungkapkan bahwa mereka paling mungkin mendiskusikan itu pada pasangan (61 persen), sahabat (60 persen), teman (40 persen), bahkan rekan kerja (28 persen).
Sedangkan, hanya ada sekitar 17 persen partisipan yang berbicara soal kehidupan seksnya pada ibunya, dan 20 persen lainnya pada ayah.
Hal tersebut dinilai masuk akal oleh para peneliti karena menurut hasil, itu adalah cara utama agar seseorang bisa mendapatkan nasihat tentang kehidupan seks mereka.Â
Advertisement