Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, varian COVID-19 IHU pertama kali dilaporkan di Prancis. Dikabarkan, varian IHU tidak menyebar secara luas saat ini, sebagaimana Omicron, yang terus menyebar ke seluruh dunia.
Pimpinan teknis COVID-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan, bahwa mutasi varian IHU masuk kategori sebagai varian yang sedang dipantau (variant under monitoring). Hal ini ia sampaikan kepada wartawan pada konferensi pers di Jenewa, Swiss pada Kamis, 6 Januari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Varian virus Corona yang dikenal sebagai B.1.640, baru-baru ini dijuluki varian IHU oleh para peneliti di Méditerranée Infection University Hospital Institute (IHU) di Marseilles, Prancis, sesuai laporan Forbes.
Varian IHU muncul di banyak negara pada September 2021 dan diberi label varian yang layak dipantau (variant of concern) pada November 2021.
Menurut peneliti Prancis, IHU ditemukan pada 12 orang di selatan negara Prancis pada waktu yang hampir bersamaan dengan Omicron ditemukan di Afrika Selatan tahun lalu. Omicron telah menyebar ke seluruh dunia, meningkatkan infeksi dan meningkatkan rawat inap di negara-negara, seperti Kanada.
“Di Prancis, kurang dari satu persen sampel yang diurutkan itu adalah varian khusus ini (IHU). Penting bagi kami untuk melacak ini, terutama karena jumlah mutasi yang dimilikinya, tetapi saat ini tidak beredar luas.” terang Van Kerkhove, dikutip dari Global News, Jumat (7/1/2022).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Varian IHU Layak Dipantau
Varian IHU ditemukan pada September 2021 tapi mulai menjadi perbincangan hangat setelah sekelompok peneliti Prancis menerbitkan pracetak tentang mutasi pada 29 Desember 2021.e
Pakar Penyakit Menular di Toronto General Hospital, Isaac Bogoch mengatakan, varian IHU layak dipantau, seperti varian lain yang muncul.
“Varian ini akan terus berdatangan. Ini hanyalah alasan lain mengapa kita perlu benar-benar fokus pada kesetaraan vaksin global, membuat semua orang memberi dosis satu, dua, dan tiga di seluruh dunia," kata Isaac.
"Itu setidaknya akan mengurangi kemungkinan varian ini akan terus muncul.”
Di sisi lain, Van Kerkhove meyakinkan, vaksin COVID-19 saat ini bekerja melawan semua varian COVID-19 yang beredar dan mendorong orang untuk vaksinasi.
“Vaksinasi sangat efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian. Saya pikir itu sangat penting untuk diketahui publik dan telah dikatakan berkali-kali, ketika giliran Anda, segera vaksinasi karena itu sangat penting,” imbuhnya.
Advertisement