Sukses

WHO: Komposisi Vaksin COVID-19 Saat Ini Mungkin Perlu Diperbarui

Pada September tahun lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) membentuk Technical Advisory Group on COVID-19 Vaccine Composition, atau TAG-CO-VAC. Ini adalah sekelompok ahli untuk meninjau implikasi Variant of Concern (varian yang diwaspadai/VOC) pada vaksin.

Liputan6.com, Jakarta Pada September tahun lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) membentuk Technical Advisory Group on COVID-19 Vaccine Composition, atau TAG-CO-VAC. Ini adalah sekelompok ahli yang bertugas meninjau implikasi Variant of Concern (varian yang diwaspadai/VOC) pada vaksin.

Minggu ini, TAG-CO-VAC mengatakan bahwa lebih banyak vaksin yang memiliki dampak lebih besar akan dibutuhkan untuk pencegahan infeksi dan penularan, serta penyakit parah dan kematian.

Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sampai vaksin tersebut dikembangkan, komposisi vaksin COVID-19 saat ini mungkin perlu diperbarui.

“Untuk memastikan vaksin tersebut terus memberikan tingkat perlindungan yang direkomendasikan WHO terhadap infeksi dan penyakit,” kata Tedros mengutip keterangan pers Jumat (14/1/2022).

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Booster Tak Mungkin Berkelanjutan

TAG-CO-VAC juga mengatakan bahwa strategi vaksinasi berdasarkan dosis booster berulang dari komposisi vaksin asli tidak mungkin berkelanjutan.

Kelompok tersebut juga menekankan bahwa sementara beberapa negara merekomendasikan booster, prioritas langsung bagi dunia adalah mempercepat akses ke vaksinasi primer, terutama untuk kelompok yang berisiko lebih besar terkena penyakit parah.

Tetapi sementara vaksin tetap sangat efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian, vaksin tidak sepenuhnya mencegah penularan.

Lebih banyak penularan berarti lebih banyak rawat inap, lebih banyak kematian, lebih banyak orang yang tidak bekerja, termasuk guru dan petugas kesehatan. Serta, lebih banyak gangguan terhadap layanan sosial dan kesehatan yang penting.

3 dari 4 halaman

Risiko Munculnya Varian Lain

Lebih banyak transmisi juga berarti lebih banyak risiko munculnya varian lain yang bahkan lebih menular dan lebih mematikan daripada varian sebelumnya, lanjut Tedros.

Skala dan kecepatan penularan yang tipis juga berarti lebih banyak tekanan pada petugas kesehatan dan perawatan yang sudah terbebani dan kelelahan.

“Mengakhiri distribusi vaksin, terapi, dan diagnostik yang tidak adil tetap menjadi kunci untuk mengakhiri pandemi. Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita mengakhiri fase akut pandemi,” kata Tedros.

“Rekan-rekan saya akan memberikan pembaruan teknis tentang situasi epidemiologis saat ini, skenario masa depan, varian Omicron, vaksinasi, dan perjalanan internasional.”

4 dari 4 halaman

Infografis Cara Cek Tiket & Jadwal Vaksinasi Booster COVID-19 Gratis