Sukses

Viral Rp20 Ribu untuk Biaya Lauk dan Sayur Satu Keluarga, Apa Bisa Penuhi Gizi Seimbang?

Setiap keluarga memiliki pengeluaran yang beragam terutama terkait makanan termasuk lauk pauk dan sayur untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Liputan6.com, Jakarta Setiap keluarga memiliki pengeluaran yang beragam terutama terkait makanan termasuk lauk pauk dan sayur untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Namun, apa jadinya jika biaya yang dianggarkan sebesar Rp20 ribu per hari untuk dua orang dewasa dan satu anak untuk tiga kali makan?

Hal ini terlihat dalam unggahan di akun Twitter @workfess yang tengah menarik perhatian banyak warganet. Unggahan tersebut berupa secarik kertas dengan catatan rencana keuangan keluarga.

Keluarga yang terdiri dari ibu, ayah dan satu anak itu memiliki penghasilan Rp3 juta yang harus memenuhi kebutuhan satu bulan. Mulai dari pembelian beras, biaya sosial hingga keperluan skincare.

Sedangkan, lauk dan sayur dianggarkan sebesar Rp620 ribu untuk satu bulan. Catatan ini menimbulkan banyak pertanyaan, salah satunya, apakah biaya untuk lauk dan sayur tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga?

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Menurut Dokter Gizi

Menanggapi hal tersebut dokter gizi komunitas Tan Shot Yen mengatakan bahwa mencukupi atau tidak, itu tergantung pada jenis lauk dan sayurnya.

“Saya kira tergantung lauk dan sayurnya. Yang paling murah tentu telur. Nah, mau sampai kapan tiga kali sehari makan telur selama sebulan?” kata Tan kepada Health Liputan6.com, Kamis (20/1/2022) melalui pesan teks.

Tan juga mengomentari terkait pengeluaran lain yang cenderung lebih tinggi ketimbang lauk dan sayur yang penting untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang.

“Justru yang menarik, pengeluaran lain lebih banyak dari pada makan. Seperti kopi, gula, skincare.”

3 dari 4 halaman

Saran Tan, Salah Satunya Hapus Anggaran Beli Minyak Goreng

Tan menyarankan keluarga untuk merencanakan menu seminggu. Dalam perencanaan menu sehat ada hal yang dapat dihilangkan yakni anggaran untuk membeli minyak goreng.

“Rencanakan menu seminggu yang sehat, tanpa perlu minyak goreng. Jadi enggak perlu tergantung pemerintah kasih harga bonus, selain itu menghemat biaya sakit akibat cara masak yang salah, termasuk menggoreng.”

Tan juga mengimbau keluarga untuk memastikan menu sesuai gizi seimbang. Bahan-bahannya bisa didapat dari pasar lokal atau bahkan kebun sendiri.

“Selain itu, konsep ‘Isi Piringku’ bisa diterapkan, bukan hanya memberi kesehatan tapi juga penghematan.”

Konsep isi piringku meliputi makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan, dan sayuran. Didukung pula dengan cuci tangan pakai sabun sebelum makan, minum air 8 gelas sehari, dan aktivitas fisik 30 menit per hari.

4 dari 4 halaman

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan