Liputan6.com, Jakarta Istilah nocebo masih asing di kalangan masyarakat awam. Baru-baru ini, nocebo mulai disebut-sebut karena berkaitan dengan efek vaksinasi COVID-19.
Untuk mengetahui lebih dalam terkait nocebo, berikut 4 faktanya:
Baca Juga
Bentuk Negatif Placebo
Advertisement
Istilah placebo sedikit lebih familiar ketimbang nocebo. Dalam dunia medis, placebo adalah substansi (misalnya obat) yang diberikan kepada pasien seolah-olah obat itu mujarab dan ampuh menyembuhkan penyakit padahal tidak.
Efek plasebo merupakan efek positif yang dirasakan setelah pasien menerima pil tersebut. Misalnya, pasien menjadi lebih segar dan penyakitnya berangsur-angsur sembuh karena efek sugesti dan keyakinan terhadap kemanjuran plasebo yang diberikan.
Sementara itu, nocebo berkebalikan dari placebo. Misal, seorang pasien diberi pil gula tapi dokter menyebut bahwa pil itu adalah obat keras yang berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai efek samping. Pasien pun meyakini hal tersebut dan mengalami kecemasan sehingga timbul efek samping negatif yang terjadi atas kekuatan sugesti, seperti melansir Web MD, Jumat (21/1/2022).
Simak Video Berikut Ini
Memengaruhi Efek Vaksin COVID-19
Peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa dua pertiga efek samping umum yang dialami orang setelah vaksinasi COVID-19 berkaitan dengan efek nocebo ketimbang efek vaksin itu sendiri.
Peneliti memeriksa data dari 12 uji klinis vaksin COVID-19 dan menemukan bahwa efek nocebo menyumbang sekitar 76 persen dari semua reaksi merugikan yang umum terjadi setelah dosis pertama. Dan, hampir 52 persen setelah dosis kedua.
Advertisement
Memengaruhi Efek Ringan Vaksin COVID-19
Efek vaksin COVID-19 yang ringan juga tak lepas dari efek nocebo. Hal ini dikemukakan profesor global di Harvard sekaligus penulis senior dalam penelitian, Ted Kaptchuk.
Menurutnya, temuan menunjukkan bahwa sebagian besar efek samping yang lebih ringan, seperti sakit kepala, kelelahan jangka pendek, dan nyeri lengan tidak dihasilkan oleh konstituen vaksin.
“Namun, efek tersebut dihasilkan oleh faktor lain yang dianggap menghasilkan respons nocebo, termasuk kecemasan dan salah mengartikan berbagai penyakit sebagai akibat dari suntikan,” kata Kaptchuk mengutip The Guardian
Dilema Nocebo
Pada 2012, peneliti dari Technical University of Munich di Jerman menerbitkan ulasan mendalam tentang efek nocebo.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa nocebo menyebabkan dilema etika bagi dokter dan perawat.
Jika mereka memberi tahu pasien tentang potensi risiko dan efek samping negatif dari pengobatan yang diberikan (radiasi, kemoterapi, pembedahan, pengobatan), pasien dapat percaya bahwa mereka akan mengalami hasil berbahaya tersebut. Itu bisa menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya.
Namun, jika mereka tidak memberi tahu pasien tentang risikonya, mereka dapat dituntut karena malapraktik karena melanggar undang-undang persetujuan.
Advertisement