Liputan6.com, Jakarta - Kanker serviks menjadi salah satu kanker ginekologi yang paling umum. Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara diet dan risiko penyakit, termasuk potensi berkembangnya beberapa jenis kanker.
Dalam laman Medical News Today, Ahli Nutrisi Amber Charles Alexis MSPH RDN menuliskan bahwa hingga 99,7 persen kasus kanker serviks disebabkan infeksi human papillomavirus (HPV).
Baca Juga
Infeksi virus ini menyebabkan perubahan abnormal pada serviks --- yang mengarah pada perkembangan bentuk kanker ini.
Advertisement
Faktor lain yang memengaruhi perkembangan HPV menjadi kanker serviks termasuk merokok, paparan racun lingkungan, koinfeksi dengan infeksi menular seksual seperti HIV, dan diet dan nutrisi.
Â
Hubungan Antara Diet dan Kanker Serviks
Faktanya, nutrisi yang cukup membantu mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya menghilangkan HPV dan membantu tubuh merespons tumor kanker.
Namun, penelitian tentang peran diet dan nutrisi dalam mencegah atau mengurangi risiko berkembangnya kanker serviks berfokus pada nutrisi antioksidan dan pola diet yang mengurangi dampak HPV.Â
Alexis, menjelaskan, diet dengan potensi inflamasi yang tinggi --- seperti western diet --- dikaitkan dengan perkembangan kanker serviks, terutama di antara wanita yang memiliki infeksi HPV dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
"Western diet yang biasanya tinggi lemak jenuh dan trans, gula tambahan, dan natrium dilaporkan meningkatkan peradangan kronis dan membuat pengendalian infeksi HPV lebih menantang. Infeksi HPV yang persisten menyebabkan perkembangan kanker serviks," kata Alexis.
Di sisi lain, kepatuhan terhadap diet gaya Mediterania --- kaya buah-buahan, sayuran, kacang polong atau kacang-kacangan, lemak sehat, dan ikan --- dapat menurunkan risiko infeksi HPV dan kanker serviks.
Â
Advertisement
Selanjutnya
Asupan antioksidan, seperti karotenoid lutein, zeaxanthin, dan beta karoten, dan vitamin C, E, dan A dapat menekan perkembangan kanker serviks, terutama bagi orang yang merokok.Â
Selanjutnya, nutrisi seperti folat, vitamin D, dan likopen dapat menghentikan perkembangan HPV menjadi kanker serviks.Â
Masing-masing nutrisi antioksidan ini memainkan berbagai peran protektif dan tumpang tindih selama tahap perkembangan kanker serviks.
Dengan demikian, langkah terbaik adalah fokus pada pola diet secara keseluruhan dan tidak hanya pada nutrisi tunggal.
Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer
Advertisement