Sukses

Leher Sakit karena Zoom Meeting dari Pagi-Malam, Waspadai Text Neck Syndrome

Kondisi seseorang yang mengalami sakit leher akibat sering menunduk karena aktivitas mengecek ponsel ataupun bekerja selama WFH disebut juga Text Neck Syndrome.

Liputan6.com, Jakarta - Kebiasaan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bukan hanya berakibat melelahkan mata, namun juga memperburuk postur tubuh. Tak sedikit juga yang mengeluhkan sakit leher belakang karena terus menerus menatap layar komputer atau laptop.

Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan tulang belakang Jakarta Spine Clinic, RS Pondok Indah – Pondok Indah Didik Librianto mengatakan, kondisi seseorang yang mengalami sakit leher akibat sering menunduk karena aktivitas mengecek ponsel ataupun bekerja selama WFH disebut juga Text Neck Syndrome.

"Dalam posisi netral, posisi kepala itu tegak. Namun saat menjawab telepon, texting, selfie, atau menonton video, posisi kepala cenderung menunduk hingga 60 derajat sehingga menimbulkan berbagai gejala," katanya dalam Media Discussion RSPI-Mengenal Permasalahan Tulang Belakang di Bagian Cervical, Keluhan Ketika WFH, ditulis Sabtu (29/1/2022).

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Gejala Text Neck Syndrome

Didik menyampaikan, masalah leher ini terjadi karena posisi duduk selama bekerja tidak ergonomis. Sehingga muncul gejala seperti:

-Leher pegal

-Kaku leher

-Sakit leher (lokal/menjalar)

-Leher bungkuk

-Gangguan keseimbangan

-Kelemahan anggota gerak

"Tulang leher itu sangat fleksibel sehingga mudah mengalami cedera yang berulang. Sehingga perlu diperhatikan posisi duduk yang tepat," katanya,

Didik mengungkapkan, sebaiknya saat bekerja buatlah ruang kerja, hindari WFH di kasur karena dapat membuat kerja kurangproduktif dan fokus, sakit punggung, hingga mengganggu waktu tidur.

"Selain itu, perhatikan kesehatan mata, jarak antara monitor dan layar yang baik adalah50 hingga 70 sentimeter. Pastikan pula kepala sedikit menunduk ketika melihatlayar untuk menghindari ketegangan di bagian leher," jelasnya.

Lalu, istirahat sejenak secara periodik (setiap 45/60 menit), lakukan peregangan,dan sempatkan istirahat tanpa melihat gawai serta latihan penguatan otot.Â