Liputan6.com, Jenewa - Terlalu riskan untuk mengasumsikan bahwa Varian Omicron menandai akhir dari 'fase paling akut' COVID-19. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pun mendesak seluruh negara agar tetap fokus dalam melawan pandemi Virus Corona.
"Berbahaya untuk berasumsi bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir dan kita sudah berada di akhir permainan," kata Tedros dikutip dari Channel News Asia pada Selasa, 25 Januari 2022.
Baca Juga
Hal tersebut disampikan Tedros dalam pertemuan Dewan Eksekutif WHO tentang dua tahun pandemi yang telah menewaskan hampir enam juta orang pada Senin waktu setempat, 24 Januari 2022.
Advertisement
Meski dampak Omicron COVID-19 yang kurang mematikan, tapi Tedros mengingatkan bahwa kasusnya melonjak sangat cepat hingga hampir 350 juta.
Di sisi lain Tedros menyadari bahwa prevalensi vaksinasi COVID-19 yang terus meningkat menyebabkan optimisme bahwa kondisi terburuk dari pandemi telah berlalu.
"Sebaliknya, secara global kondisinya ideal untuk lebih banyak varian yang muncul," Tedros menekankan.
Lebih lanjut Tedros, mengatakan, pandemi COVID-19 telah memasuki tahun ketiga dan kita tengah berada pada titik kritis.
Oleh sebab itu, perlu kerjasama ekstra guna mengakhiri 'fase akut' dari kondisi ini.
"Kita tidak bisa membiarkannya terus berlarut-larut, bergerak di antara kepanikan dan kelalaian," ujarnya.
Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron
Advertisement