Sukses

Saat Rapat Virtual, Kenapa Orang yang Kurang PeDe Lebih Senang Hidupkan Kamera?

Zaman sekarang banyak rapat yang dilakukan secara virtual seperti menggunakan zoom. Namun, tak sedikit yang mematikan kameranya.

Liputan6.com, Jakarta - Zaman sekarang banyak rapat yang dilakukan secara virtual seperti menggunakan Zoom. Namun, tak sedikit yang mematikan kameranya. Tetapi, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan orang yang kurang percaya diri di depan umum lebih menikmati pertemuan apabila wajahnya terlihat. Lho?

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa beberapa orang tidak terpengaruh oleh efek cermin yang konstan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang-orang tertentu lebih menikmati pertemuan virtual karena mereka dapat melihat diri mereka sendiri.

Para peneliti mempelajari dua kelompok, yakni dari karyawan dan mahasiswa yang menghadiri pertemuan virtual reguler.

Temuan yang dipublikasikan di Computers in Human Behavior, menunjukkan bahwa peserta yang kurang sadar diri di depan umum lebih cenderung memiliki sikap positif terhadap pertemuan virtual mereka, dengan semakin seringnya mereka bisa melihat wajah mereka sendiri.  

Untuk peserta yang melaporkan tingkat kesadaran diri publik yang tinggi, melihat diri mereka sendiri selama pertemuan dikaitkan dengan sikap yang lebih buruk

Penulis studi Kristine Kuhn, PhD, bukan penggemar pandangan diri dan ingin menjelajahi pengalaman orang lain dengan fitur tersebut.

"Pada awal pandemi, saya sangat tidak menyukai melihat diri sendiri selama rapat," kata Kuhn. "Rekan-rekan saya juga memiliki pendapat yang sangat berbeda tentang mengharuskan siswa untuk menghidupkan kamera selama kelas."

Namun, efek dari pandangan diri tergantung pada sifat individu. 

 

 

2 dari 2 halaman

Efek Cermin Lainnya

Kehadiran cermin dapat memengaruhi perilaku seseorang dalam berbagai cara. Anda mungkin menyadari hal ini ketika Anda melihat sekilas diri Anda dan memperbaiki postur Anda atau memperlihatkan wajah tertentu.

Sebagai ahli diet terdaftar dan terapis nutrisi, Katherine Metzelaar mengatakan cermin dalam jarak dekat terkadang dapat menghasilkan efek negatif.

"Ini memperkuat perilaku pemeriksaan tubuh dan meningkatkan objektifikasi diri," kata Metzelaar. 

"Orang dengan banyak cermin di sekitar mereka atau yang sering terpapar cermin cenderung memiliki citra diri yang buruk dan meningkatkan kecemasan di sekitar tubuh dan wajah mereka."

Dalam praktiknya sendiri, Metzelaar telah melihat peningkatan kebencian diri di antara pasien yang harus berinteraksi melalui Zoom selama pandemi. Selama sesi virtual, dia memastikan menunjukkan kepada pasien cara mematikan tampilan diri.

 

Video Terkini