Liputan6.com, Jakarta - Kesemutan bisa muncul ketika sedang duduk bersila atau bagian tubuh seperti tangan dan kaki terlipat dalam jangka waktu yang panjang.
Anda pun mungkin tak pernah benar-benar menghiraukannya. Mengingat kesemutan pun bisa hilang dengan sendirinya selang beberapa menit.
Baca Juga
Namun, Anda ternyata perlu untuk waspada jika kesemutan terjadi secara berulang dan berkepanjangan, karena hal satu ini bisa jadi tanda atau salah satu gejala dari banyak penyakit lainnya.
Advertisement
Dokter Spesialis Neurologi RS Atma Jaya, Yuda Turana mengungkapkan bahwa penyebab kesemutan sebenarnya sangat banyak dan merupakan keluhan dari banyak jenis penyakit.
"Kesemutan penyebabnya sangat banyak, karena kesemutan merupakan keluhan umum dari banyak penyakit. Dari penyebab yang ringan sampai dengan penyebab stroke," ujar Yuda pada Health Liputan6.com, Minggu (30/1/2022).
Tak hanya itu, kesemutan juga bisa menjadi salah satu gejala dari diabetes. Kesemutan pada pasien diabetes bisa terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
"Memang benar sangat berhubungan (dengan diabetes). Misalnya pada diabetes, bila sudah terjadi kesemutan berkepanjangan yang disebut dengan neuropati, artinya sudah terjadi kerusakan saraf, yang pengobatannya sulit," kata Yuda.
"Namun yang terpenting juga adalah kesemutan pada satu sisi tubuh misalnya, bisa saja disebabkan oleh stroke," tambahnya.
Saraf kejepit
Selanjutnya, tak hanya menjadi gejala dari diabetes dan stroke, kesemutan juga bisa jadi gejala dalam saraf kejepit.
"Perlu diingat pula bahwa saraf kejepit pun keluhannya bisa kesemutan juga. Jadi dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan saraf secara komprehensif,"
"Untuk melihat dan menilai kesemutan ini apakah merupakan bagian dari gejala penyakit yang berat," ujar Yuda.
Yuda menambahkan, kesemutan bahkan juga bisa jadi salah satu gejala dari penyakit yang berkaitan dengan imunitas, yang mana bisa menyebabkan kelumpuhan.
Advertisement