Sukses

IMERI FKUI Luncurkan Big Data Center untuk Riset Kesehatan

IMERI FKUI meluncurkan Big Data Center di bidang kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) meluncurkan 'Big Data Center' kesehatan. Peluncuran ini bekerja sama dengan IDEALAB.

Big Data Center merupakan Layanan terintegrasi One Stop Service dalam pengelolaan maha data di bidang kesehatan. Kehadiran pusat maha data kesehatan di IMERI FKUI bertujuan memfasilitasi peneliti di bidang kedokteran secara khusus, dan informatik medis umum.

Direktur IMERI FKUI Badriul Hegar mengatakan, platform 'Big Data Center' dinamakan Big Data Center IMERI-IDEALAB. Adanya peluncuran big data ini sebagai salah satu inovasi IMERI FKUI, terlebih teknologi kesehatan juga semakin berkembang.

"Meningkatnya penelitian tentunya kehadiran 'Big Data Center' menjadi unit IMERI di bawah UI yang mempunyai visi mengembangkan penelitian di bidang medical science dan education sekaligus upaya untuk memberikan pelayanan One Stop Service bagi para peneliti," kata Hegar saat Grand Launching Big Data Center IMERI-IDEALAB, Senin (31/1/2022).

"Big Data Center akan berfokus sebagai analisis kumpulan data yang besar, kompleks, dan heterogen. Jadi, bagaimana menggunakan metode matematika, statistika, dan komputasi untuk mengekstraksi berbagai informasi dari kumpulan data yang besar dan kompleks tersebut."

Pemanfaatan 'Big Data' untuk analisis kesehatan dan biomedik, lanjut Hegar, menjadi satu tantangan besar, bagaimana dapat mendorong proposal penelitian kedokteran untuk mengatasi tantangan penelitian di bidang kesehatan yang paling mendesak saat ini.

"Big Data Center ini diharapkan memungkinkan para ilmuwan dan peneliti memanfaatkan menggunakan data skala besar untuk mengembangkan satu pelayanan kesehatan baru, agar memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat secara umum," terangnya.

2 dari 3 halaman

Optimalkan Penggunaan Big Data

Pada kesempatan yang sama, Dekan FKUI Ari Farial Syam menambahkan, pentingnya Big Data yang terpusat secara nasional. Adanya data-data kesehatan memberikan perkembangan gambaran situasi yang terjadi dan dapat dijadikan evaluasi.

"Data secara terpusat ini rasanya kita sangat minim sekali. Padahal, data menjadi penting. Misalnya, saja sekarang berapa jumlah pasien COVID-19, saya tinggal buka data. Data-data yang ada ini luar biasa," tambahnya.

"Apalagi data digunakan ketika ada suatu kepentingan melakukan riset. Kita bekerja berdasarkan data, yang mana dari data tersebut bisa dievaluasi. Kita lihat di bidang kesehatan, semakin banyak data yang terkumpul dan semakin bervariasi, akan menciptakan sesuatu lebih maksimal."

Di sisi lain, yang harus menjadi perhatian bersama adalah bagaimana data tersimpan dengan baik. Kemudian, dapat digunakan secara optimal.

"Artinya, bagaimana semua bisa memanfaatkan secara optimal data yang ada. Yang penting juga orientasi 'Big Data' ini sebenarnya bukan hanya untuk IMERI, FKUI maupun UI saja, melainkan menyasar pemanfaatannya untuk publik luas," pungkas Ari.

3 dari 3 halaman

Infografis Dampak Dugaan Kebocoran Data Aplikasi eHAC dan Antisipasinya