Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa sudah ada 5 orang yang meninggal karena varian Omicron di Indonesia. Lebih lanjut, Budi menyebut, lebih dari setengah yang meninggal belum mendapatkan vaksinasi dosis satu dan dua COVID-19.
"Sudah ada yang meninggal 5 orang positif Omicron. Itu 60 persen belum divaksin lengkap," kata Menkes Budi dalam Update PPKM pada Senin, 31 Januari 2022.
Baca Juga
Selain itu Budi juga mengatakan, pasien-psaien Omicron yang terdeteksi di RI yang mengalami gejala sedang, berat dan butuh oksigen sekitar 63 persen diantaranya belum divaksinasi lengkap. Hal ini termasuk pada mereka yang sudah lanjut usia dan anak-anak.
Advertisement
Melihat temuan fakta kurang menyenangkan bahwa varian Omicron juga bisa berdampak buruk pada anak-anak, Budi mengingatkan untuk mempercepat vaksinasi pada lansia dan anak yang usianya sudah bisa divaksin COVID-19.
"Percepat vaksinasi. Terutama untuk lansia dan anak-anak kita. Lindungi mereka," kata Budi.
Lalu, Budi juga menyampaikan bahwa sekitar 85 persen pasien Omicron di Tanah Air sudah sembuh.Â
Masih Banyak Hal yang Belum Diketahui dari Omicron, Tetap Waspada
Budi juga menerangkan bahwa di banyak negara puncak kasus Omicron bisa 2-3 kali dari Delta. Di Amerika Serikat misalnya, kasus Omicron sempat mencapai 800 ribu per hari, sementara saat puncak Delta ada 250 kasus positif COVID-19 dalam satu haru. Lalu di Prancis, sempat mencapai 360 ribu kasus Omicron sementara puncak Delta ada di kisaran 60 ribu kasus per hari.
"Kita masih belum tahu berapa puncaknya, yang akan kita ketahui di sekitar akhir Februari. Tapi kita sudah sampaikan, di negara lain 2-3 kali puncak Delta. Puncak Delta di Indonesia ada 57 ribu kasus per hari," kata Budi.Â
Namun, di Afrika Selatan kasus harian Omicron masih jauh dari Delta. Begitu pula di Inggris.
Melihat masih ada ketidakpastian mengenai varian Omicron, Budi mengingatkan agar masyarakat tetap waspada.
"Tolong hati-hati, tetap waspada, jangan jemawa. Jika tidak perlu melakukan mobilitas ya di rumah saja," kata Budi.
Advertisement