Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan bahwa Indonesia sudah masuk gelombang ketiga COVID-19. Hal tersebut ditandai dengan beberapa faktor.
"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah 'berhasil' memasukinya," kata pria yang karib disapa Prof Beri dalam cuitan di Twitter @ProfesorZubairi ini.
Baca Juga
Menurut Prof Beri ada beberapa indikator yang menandakan kita sudah masuk gelombang ketiga COVID-19. Kasus konfirmasi COVID-19 naik setiap hari. Lalu, bed occupancy rate (BOR) dan positivity rate juga naik serta adanya klaster-klaster penularan Corona.
Advertisement
Meski memasuki gelombang ketiga COVID-19, Prof Beri meminta masyarakat tidak panik.
"Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," katanya.
Â
Superwaspada
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bila menilik data di luar negeri hadapi Omicron seperti Amerika Serikat, Israel dan Afrika Selatan peningkatan kasus harian meningkatkan jumlah orang yang masuk rumah sakit. Namun, Luhut memprediksi hal tersebut kecil kemungkinan terjadi.
"Hingga saat ini kami perkirakan, angka tersebut kecil kemungkinan terjadi, karena berbagai simulasi model yang kami susun dengan para pakar, angka ini masih jauh," kata Luhut dalam update PPKM pada Senin, 31 Januari 2022.
Ia pun mengingatkan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan tapi tetap superwaspada.
Â
Advertisement