Liputan6.com, Jakarta - Vitamin D menjadi salah satu vitamin yang semakin populer di masa pandemi COVID-19. Namun sebenarnya, kekurangan vitamin D memang telah lama dikaitkan dengan berbagai macam masalah kesehatan.
Belum lama ini, sebuah penelitian di Finlandia yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Records mengungkapkan bahwa kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan sakit kepala kronis.
Baca Juga
Bagi mereka yang kekurangan vitamin D dianggap dua kali lebih mudah untuk mengalami sakit kepala yakni setidaknya seminggu sekali.
Advertisement
"Studi kami menjadi salah satu penelitian terbesar yang menganalisis hal ini, mendukung pandangan bahwa vitamin D mungkin akan bermanfaat untuk mencegah sakit kepala," ujar para peneliti dikutip Health, Kamis (3/2/2022).
Para peneliti sendiri mengakui bahwa mereka belum yakin apa yang membuat vitamin D dapat membantu mengurangi potensi sakit kepala.
Namun, mereka beranggapan bahwa vitamin D mungkin dapat memberikan perlindungan terkait peradangan atau nyeri yang berhubungan dengan saraf seseorang.
Hal tersebut pun selaras dengan ungkapan penulis Doctor's Detox Diet, Christine Gerbstadt, MD. Menurutnya, orang dengan kadar vitamin D yang cukup khususnya pria mengalami sakit kepala yang lebih rendah.
Penuhi asupan vitamin D
Christine menjelaskan, kekurangan vitamin D dapat dibantu dengan memenuhi aspek kesehatan lainnya. Seperti melengkapi asupan vitamin, dan juga melalui makanan.
"Mengembalikan kadar vitamin D ke tingkat normal dapat dilakukan melalui makanan atau suplemen. Itu ide yang bagus," kata Christine.
Vitamin D juga bisa diperoleh lewat paparan sinar matahari. Dalam hal makanan, kandungan vitamin D juga terdapat pada telur, ikan, susu, sereal, dan alpukat.
"Namun, bagi mereka yang memang mengalami defisiensi, maka mengonsumsi vitamin tambahan bisa lebih efektif," ujar Christine.
Advertisement