Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, puncak COVID-19 di Jakarta kemungkinan terjadi pekan ini. Setelah puncak terjadi, maka perlahan-lahan kasusnya akan turun.
"DKI kemungkinan besar, kami mengamati bahwa minggu ini akan sampai puncaknya dan akan mulai bergerak turun. Iya, bergerak turun," ungkap Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas PPKM pada Senin, 14 Februari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Dari data Satgas Penanganan COVID-19, kasus COVID-19 di Jakarta masih menduduki posisi teratas dari seluruh provinsi dengan kasus baru per 14 Februari 2022 sebanyak 10.275 kasus. Penambahan angka kematian akibat COVID-19 di Jakarta juga mencapai 53 orang meninggal.
Sementara itu, keterpakaian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) di RS Rujukan COVID-19 di Jakarta dikisaran 40-50 persen.
"Untuk (BOR) rumah sakitnya, berhenti di level 40-50 persen dibandingkan dengan puncak Delta," lanjut Budi Gunadi.
27 Ribu Pasien COVID-19 Dirawat
Perkembangan BOR rumah sakit secara nasional, lanjut Budi Gunadi Sadikin, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat mencapai 27.000 orang. Kapasitas tempat tidur masih ada 90.000 bed.
"Jumlah yang dirawat di rumah sakit seluruh di Indonesia sekarang 27.000 orang. Masih ada sekitar 90.000 bed dari 27.000 bed yang sudah terisi, yang masih bisa kita gunakan," katanya.
"Untuk tempat tidur isolasi kita, kapasitasnya 120.000 bed, masih ada tersedia sekitar 22-23 persen."
Menkes Budi Gunadi mengakui, banyak kabupaten/kota dan provinsi yang memakai perhitungan BOR bukan kapasitas maksimal, melainkan kapasitas tempat tidur yang tersedia. Ini disebabkan mereka masih belum mengaktifkan beberapa tempat tidur yang dulu pernah dipakai sebagai tempat tidur isolasi.
"Jadi, tidak usah khawatir. Kan ada 27.000 orang yang dirawat karena COVID-19, masih 22 persen dari total kapasitas tempat tidur COVID-19 kita yang 120.000," pungkasnya.
"Sebagai informasi, total kapasitas tempat tidur rumah sakit seluruh Indonesia 400.000 bed."
Advertisement