Sukses

Mengenal Tradisi Cap Go Meh dan Makanannya

Cap Go Meh menjadi akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.

Liputan6.com, Jakarta - Cap Go Meh adalah hari penutupan perayaan Tahun Baru Imlek. Yang mana Cap berarti sepuluh, Go adalah lima, dan Meh adalah malam.

Sehingga, Cap Go Meh diartikan sebagai malam ke-15 dari hari tahun baru Imlek, berdasarkan dialek Hokkien.

Cap Go Meh sangat identik dengan upacara pelepasan lentera ke udara, tak khayal Cap Go Meh dikenal juga sebagai perayaan lampion.

Selain melepas lentera, orang-orang juga makan bola nasi manis yang disebut tangyuan, menonton tarian naga dan singa, dan menyalakan kembang api, mengutip China Highlights pada Selasa, 15 Februari 2022.

Makanan Cap Go Meh atau Festival YuanXiao

Makanan paling tradisional yang disantap Cap Go Meh adalah tangyuan, juga disebut yuanxia di China Utara.

Pangsit berbentuk bola, terbuat dari tepung beras ketan dan diisi dengan isian yang berbeda, seperti gula merah, biji wijen, kacang tanah, kenari, pasta kacang, dan pasta jujube atau kombinasi bahan-bahannya.

Makanan ini memiliki makna keberuntungannya karena bentuknya yang bulat hingga rasanya yang manis, dan pengucapan yang terdengar bagus.

Tak hanya itu, Lontong Cap Go Meh menjadi makanan khas yang hadir sebagai buah dari akulturasi Tionghoa dan Jawa. 

Lontong yang digunakan dalam sajian ini dibungkus dengan daun pisang dan bentuknya panjang. Konon, bentuk lontong yang panjang, melambangkan panjang umur.

Sedangkan bagi warga Tionghoa yang menyajikan kuah opor dengan kunyit, warna keemasan kuahnya melambangkan keberuntungan.

Isian dalam sepiring lontong Cap Go Meh sebenarnya tidak berbeda dari sajian lontong pada umumnya. Ada opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng ati, telur pindang, acar, bubuk koya, sambal, dan kerupuk.

Reporter: Lianna Leticia

2 dari 2 halaman

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan