Sukses

Pemerintah Daerah Didorong Segera Penuhi Target Vaksinasi, Jubir Wiku: Jangan Sampai Kedaluwarsa

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah segera meningkatkan capaian vaksinasi di daerah masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, pemerintah daerah diminta segera meningkatkan capaian vaksinasi di daerah masing-masing.

Hingga kini, vaksinasi COVID-19 dosis 1 di Indonesia telah mencapai 80 per 100 orang dari populasi. Wiku mengajak masyarakat mendukung capaian ini dengan aktif berpartisipasi dalam program vaksinasi. Terutama bagi daerah-daerah dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah.

"Dimohon bagi pemerintah daerah khususnya yang masih rendah cakupan vaksinasinya, seperti Kalimantan Selatan, Maluku dan Papua Barat segera memenuhi target capaian vaksinasi tiap dosisnya," kata Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (15/2/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Memanfaatkan Pasokan Vaksin

Selain pemerintah pusat dan pemerintah daerah, seluruh elemen masyarakat juga perlu saling bergotong royong memanfaatkan dengan baik pasokan vaksin yang sudah didistribusikan ke daerah masing-masing.

Sehingga, pasokan vaksinasi yang sudah berada di daerah-daerah akan bermanfaat dalam penanganan COVID-19 di Indonesia.

"Masyarakat dapat berkontribusi dengan segera datang ke sentra vaksinasi terdekat. Jangan sampai bantuan dosis vaksin yang telah didistribusikan ke daerah-daerah tidak terpakai dan menjadi kedaluwarsa," kata Wiku.

3 dari 4 halaman

Kunci Pengendalian Gelombang Ketiga

Dalam kesempatan yang sama, Wiku juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberi ruang penularan COVID-19. Pasalnya, ini menjadi kunci pengendalian dalam menghadapi gelombang ketiga di Indonesia.

Upaya ini perlu dilakukan karena kasus positif nasional cukup tinggi yang disertai peningkatan angka kematian dan keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR). Bahkan, beberapa provinsi kasusnya sudah menembus rekor gelombang kedua.

"Kita perlu waspada, karena di tengah kondisi saat ini, mobilitas masih sangat tinggi, bahkan tertinggi sejak awal pandemi.”

Terkait kondisi terkini, kasus positif nasional pada gelombang ketiga melonjak tajam dan lebih cepat dibanding gelombang kedua. Bahkan kenaikan mingguan sudah mendekati kenaikan pada puncak kedua akibat varian Delta. Perbandingannya, kasus positif minggu lalu sebesar 290.000 sementara kasus tertinggi di puncak kedua mencapai 350.000 kasus.

Ini dikhawatirkan berpengaruh pada tren kematian yang juga meningkat. Meskipun, peningkatannya jauh lebih rendah dibanding di masa lonjakan kedua. Kasus kematian minggu ini 505 orang meninggal, sementara di masa lonjakan Delta melebihi 12.000 orang meninggal.

"Walaupun demikian nyawa tetaplah nyawa yang tidak tergantikan. Penambahan kasus positif penting terus ditekan utamanya demi menghindarkan kelompok rentan dari paparan virus yang saat ini banyak menyumbangkan angka kematian," kata Wiku.

4 dari 4 halaman

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi COVID-19