Liputan6.com, Jakarta Saat mengandung, penambahan berat badan biasanya akan terjadi. Pada beberapa wanita, tubuh usai melahirkan pun tidak langsung kembali seperti semula.
Terkait hal tersebut, ahli gizi Mochammad Rizal atau yang akrab di media sosial dalam akun @rizalnutritionist mengungkapkan bahwa mengatur pola makan yang baik usai melahirkan memang diperlukan.
Baca Juga
"Concern-nya ada dua yaitu untuk diri sendiri yakni untuk proses recovery, biar cepat sehat, dan membantu mengembalikan bentuk badan seperti sedia kala," ujar Rizal pada Health Liputan6.com, Jumat (18/2/2022).
Advertisement
"Plus untuk bayinya lewat menyusui, karena ASI eksklusif penting bagi perkembangan bayi dan zat gizi dari ASI tentu didapatkan dari asupan ibu," dia menambahkan.
Rizal, menjelaskan, jika asupan yang dimakan ibu baik, kualitas ASI untuk bayi juga akan baik. Sehingga keduanya pun bisa saling mengisi.
Lalu, bagaimanakah cara untuk mengatur asupan usai melahirkan dengan baik? Berdasarkan pemaparan Rizal, berikut di antaranya.
Pertama, minum air dengan cukup. Rizal, menyarankan, usahakan untuk minum tiga sampai 3,5 liter per harinya. Kedua, dengan menambahkan asupan protein sehari-hari.
"Protein juga harus cukup. Secara umum, tambahan protein yang diperlukan ibu melahirkan atau menyusui kurang lebih 20 gram, ini tambahannya ya," kata Rizal.
Makanan yang mengandung protein juga beragam. Menurut Rizal, sumber protein bisa didapatkan dari ikan, ayam, telur, daging, tahu, tempe kedelai, dan kacang-kacangan.
Asupan yang perlu dikurangi
Tak hanya dengan minum air dan menambah protein harian, ada pula asupan yang perlu dikurangi usai melahirkan atau saat ibu sedang menyusui.
Seperti makanan pedas atau berbumbu, kafein, dan juga makanan yang berpotensi menimbulkan alergi pada bayi.
"Kurangi makanan pedas atau berbumbu tajam, karena bisa mempengaruhi ASI dan berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan (bagi si bayi juga)," ujar Rizal.
Â
Advertisement
Alasannya
Mengingat apa yang dikonsumsi ibu akan memberikan pengaruh pada ASI yang nantinya akan diberikan untuk si Kecil. Dalam hal ini, Rizal menjelaskan, kafein seperti kopi, teh, dan coklat juga berpengaruh.
"Termasuk juga minuman berkafein. Misal kopi, teh, coklat. Bayi berpotensi mengalami gangguan tidur. Kalau bayi susah tidur ibu juga jadi susah tidur," kata Rizal.
"Terjaga dan waktu istirahat terganggu padahal besok pagi harus beraktivitas dan merawat bayi kembali,"Â dia menambahkan.
Begitupun dengan makanan yang dapat membuat bayi mengalami alergi. Alergi tersebut dapat membuat bayi mengalami ruam, memiliki gangguan pencernaan, dan lain-lain.
Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19
Advertisement