Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementeriam Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksinasi terbukti mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat terinfeksi COVID-19.
Pasien yang memiliki komorbiditas dan belum mendapat vaksinasi lengkap adalah korban terbesar dari COVID-19. Maka dari itu, Nadia mengatakan pemerintah terus berjuang keras untuk mencegah lebih banyak lagi korban yang terjadi, salah satunya dengan mendorong vaksinasi.
Baca Juga
Hingga Minggu 20 Februari 2022 pukul 18.00 WIB, 189.658.351 penduduk (91,07 persen) telah mendapat vaksin COVID-19 dosis 1, dan 140.311.077 penduduk (67,37 persen) telah mendapat vaksinasi dosis 2. Sementara itu, yang sudah mendapatkan dosis ketiga (booster) sampai saat ini sudah 8.459.050 penduduk (4,06 persen).
Advertisement
Bagi warga DKI Jakarta yang hendak melakukan vaksinasi, detail lokasi dan jadwal vaksinasi COVID-19 dapat diakses melalui laman corona.jakarta.go.id pada menu vaksinasi melalui Jakarta Kini (JaKi).
Secara umum, lokasi vaksin COVID-19 terdekat bisa diketahui lewat aplikasi Google Maps. Caranya sangat mudah. Sahabat Liputan6.com hanya perlu mengaktifkan fitur lokasi di ponsel atau pun laptop lalu ketik "lokasi vaksin terdekat" atau "lokasi vaksinasi COVID-19 terdekat" di kolom mesin pencari Google.
Berikutnya Google akan menampilkan pilihan lokasi vaksinasi COVID-19 terdekat dari titik Anda berada. Nama fasilitas kesehatan, jarak, serta alamat lengkap akan muncul di layar ponsel atau pun laptop.
Â
Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Efektif Hadang COVID-19
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, vaksinasi COVID-19 dosis lengkap dan penerapan protokol kesehatan masih efektif menghadang infeksi SARS-CoV-2 yang didominasi varian Omicron.
"Meningkatkan imunitas sebagai upaya mencegah penularan COVID-19, termasuk Omicron. Kita masih bisa mengandalkan dari vaksinasi, tapi harus disertai dengan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan)," kata Dicky.
Saat ini dunia telah melacak empat subvarian omicron, yakni BA.1, BA.1.1, BA.2, dan BA.3. Dari empat versi itu, kata Dicky, subvarian BA.2 yang lebih menular daripada BA.1.
Advertisement