Sukses

WHO Sebut Efek 'Son of Omicron' BA.2 Tak Lebih Parah dari BA.1

WHO juga mengatakan bahwa risiko orang masuk rumah sakit antara mereka yang terpapar BA.1 dan BA.2 sama.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan fakta soal subvarian BA.2 yang dijuluki Son of Omicron itu. WHO mengatakan bahwa BA.2 tidak lebih parah dari BA.1.

"Berdasarkan sampel dari berbagai orang di berbagai negara kami tidak melihat perbedaan keparahan antara BA.1 dengan BA.2," jelas Kepala Teknis Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan WHO, Marian van Kerkhove dalam sesi tanya jawab pada Selasa, 22 Februari 2022.

Maria juga mengatakan bahwa risiko orang masuk rumah sakit antara mereka yang terpapar BA.1 dan BA.2 sama. Terlebih di banyak negera, subvarian yang beredar sama banyaknya antara BA.1 dan Son of Omicron.

Sebuah data menarik dari Denmark yang dilakukan Statnes Serum Institute menunjukkan mereka yang sudah terpapar BA.1 jarang terinfeksi ulang dengan subvarian BA.2 dalam waktu yang berdekatan. Hal ini berdasarkan data dari periode akhir November 2021 hingga 11 Februari lalu.

Hal ini tentu sebuah kabar baik, bagi masyarakat Denmark. Mengingat varian BA.2 saat ini mendominasi di sana.

Data lain, pada mereka yang pernah terpapar BA.1 kemudian terpapar BA.2, lembaga ini mengatakan hasil riset mereka mendapatkan data bahwa gejala infeksi yang kedua cenderung diabaikan karena nyaris tidak bergejala seperti mengutip laman Science.

 

2 dari 3 halaman

Apa Itu Subvarian BA.2

BA.2 merupakan subvarian dari varian omicron, yang berarti terkait erat dengan Omicron tetapi memiliki beberapa mutasi yang berbeda.

"Bisa dibilang mereka seperti saudara dalam keluarga yang sama," kata profesor kedokteran di Duke University School of Medicine, Cameron Wolfe.

"Ada beberapa perbedaan yang tidak terlihat, tetapi sebagian besar genetika keduanya sama," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan