Liputan6.com, Jakarta - Seringkali penambahan kasus COVID-19 di Tanah Air melonjak sesudah libur panjang atau long weekend.
Seperti diketahui masyarakat Indonesia baru saja mengalami long weekend terhitung Jumat, 26 Februari s/d Senin, 28 Februari 2022. Tidak sedikit yang memilih berlibur ke luar kota.
Baca Juga
Melihat kondisi ini, besarkah peluang mengalami kenaikan kasus COVID yang gila-gilan satu minggu ke depan?
Advertisement
"Tentunya kita tahu bahwa libur panjang akan selalu menjadi potensi terjadinya peningkatan kasus. Kalau peningkatan kasus ini bisa kita tanggulangi dengan baik, artinya masih bisa kita lakukan pengendalian sehingga tidak terjadi sesuatu menjadi lebih parah, tentunya ini masih dalam batas yang kita atasi bersama," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Siti Nadia Tarmizi dalam Keterangan Pers: Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia pada Selasa, 1 Maret 2022.
Lebih lanjut Nadia, mengatakan, walaupun kemarin sempat long weekend dan kenaikan kasus COVID-19 mungkin saja terjadi, diharapkan masyarakat punya kesadaran untuk segera melakukan karantina mandiri bila gejala COVID mulai muncul.
"Saat ini kita berharap, walaupun kemarin sempat long weekend kemudian kenaikan kasus mungkin ada terjadi, yang menjadi penting masyarakat melakukan isolasi kalau kemudian ada gejala," katanya.
"Kemudian merasa kontak erat lakukan isolasi karena ini upaya untuk menghentikan rantai penularan cepat," Nadia menambahkan.
Nadia, mengingatkan, Omicron memiliki tingkat penularan yang cepat. Dapat dibayangkan kalau masyarakat tidak melakukan deteksi dini, kenaikan kasus kembali melonjak.
"Diharapkan partisipasi masyarakat untuk deteksi dini dan memutus rantai dengan isolasi mandiri dan mengenali gejala lebih dini," pungkas Nadia.
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Advertisement