Sukses

WHO: Trauma dan Cedera Akibat Konflik Ukraina Diperburuk Kurangnya Akses ke Faskes

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang situasi darurat Ukraina per 24 Februari hingga 3 Maret 2022 menunjukkan kondisi kesehatan masyarakat di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang situasi darurat Ukraina per 24 Februari hingga 3 Maret 2022 menunjukkan kondisi kesehatan masyarakat di negara tersebut.

Menurut laporan, trauma dan cedera terkait konflik diperburuk oleh kurangnya akses ke fasilitas kesehatan (faskes). Terbatasnya akses bagi pasien dan tenaga kesehatan dikarenakan ketidakamanan serta kurangnya obat-obatan dan persediaan lainnya.

Gangguan pelayanan kesehatan mengakibatkan terjadinya peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit umum. Misalnya, penyakit tidak menular (kardiovaskuler, diabetes, kanker) dan penyakit akut ibu, bayi baru lahir, dan anak,” mengutip WHO Situation Report #1 on the Ukraine Emergency yang diterbitkan 5 Maret 2022 dikutip Senin (7/3/2022).

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Penyakit Menular

Konflik juga berdampak pada penyebaran penyakit menular seperti COVID-19, campak, polio, tuberkulosis (TBC), Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit diare.

Risiko penyebaran semakin tinggi akibat rusaknya infrastruktur air dan sanitasi yang meluas. Di sisi lain, cakupan vaksinasi tidak memadai, akses terhadap obat-obatan dan perawatan medis terbatas, serta perpindahan penduduk dan kerumunan penduduk di suatu tempat.

Konflik yang semakin panas juga mengganggu kesehatan mental dan kesehatan psikososial. Sebelum terjadi perang, COVID-19 sudah terlebih dahulu menjadi sumber stres selama dua tahun belakangan.

3 dari 4 halaman

Tindakan WHO

Guna menanggulangi kondisi tersebut, WHO melakukan beberapa tindakan sebagai berikut:

-Mengoordinasikan respons kesehatan dalam mendukung Kementerian Kesehatan di Ukraina dan negara-negara sekitarnya.

-Melakukan penilaian risiko kesehatan masyarakat serta fasilitas dan pelayanan kesehatan.

-Peningkatan pengawasan dan informasi kesehatan untuk mendeteksi dan menangani wabah secara dini dan untuk lebih memahami kebutuhan kesehatan, ancaman kesehatan, dan fungsionalitas serta ketersediaan layanan kesehatan.

-Memberikan dukungan teknis WHO dan meningkatkan staf untuk mengelola masalah kesehatan prioritas serta memobilisasi mitra melalui Tim Medis Darurat (EMT), Jaringan Peringatan dan Respons Wabah Global (GOARN) dan Klaster Kesehatan Global.

-Menyediakan persediaan kesehatan dan kapasitas logistik untuk mengirimkan obat-obatan, diagnostik dan persediaan pencegahan.

-Pemantauan serangan pada perawatan kesehatan.

-Memastikan keselamatan dan keamanan staf WHO dan mitra pelaksana.

4 dari 4 halaman

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin