Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka terpapar COVID-19. Ini adalah kali kedua putra pertama Joko Widodo ini terinfeksi atau reinfeksi COVID-19. Sebelumya, dia terkena pada Juli 2021.
"Iya, positif," katanya lewat pesan singkat mengutip Antara.
Baca Juga
Reinfeksi atau kembali terpapar COVID-19 memang banyak terjadi di gelombang ketiga Omicron.
Advertisement
Sebuah studi yang dilakukan sekelompok pakar kesehatan di Afrika Selatan pada Desember 2021 melaporkan bahwa varian satu ini memiliki risiko dua hingga tiga kali kena COVID-19 lagi.
Studi lain yang dilakukan ilmuwan di Imperial College London, mengatakan, setelah mempertimbangkan sejumlah faktor, Omicron dikaitkan dengan risiko infeksi ulang antara 4,38 dan 6,63 kali lipat, dibandingkan dengan Delta.
Reinfeksi COVID-19 adalah suatu kondisi ketika seseorang terkena beberapa kali atau lebih dari sekali terinfeksi virus SARS-CoV-2.
"Reinfeksi saat ini terjadi karena beberapa hal. Pertama, karena varian Omicron itu memiliki karakteristik yang jauh berbeda dari varian sebelumnya. Varian ini bisa menipu imun kita, sehingga dia masuk dan menginfeksi" kata Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Iris Rengganis.
Kedua, soal imunitas tubuh yang tidak memenuhi syarat dalam artian sistem imun tubuh tidak bisa menahan serangan dari luar.
Iris menjelaskan lebih lanjut soal faktor kedua ini penyebabnya bisa beragam, mulai dari asupan makanan yang kurang baik hingga vaksinasi COVID-19 yang belum lengkap. Aspek-aspek itu membuat seseorang mengalami reinfeksi COVID-19 seperti disampaikan Iris dalam dialog bersama BNPB ditulis Senin, 7 Maret 2022.
Perbaiki Sistem Imun Tubuh
Iris berpesan di tengah ancaman varian Omicron saat ini, masyarakat perlu memperbaiki sistem imun tubuh. Caranya mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, tidur cukup, terhidrasi dengan baik, hingga berolahraga secara teratur.
Tak ketinggalan, protokol kesehatan yang dilakukan secara disiplin juga masih penting. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun adalah wajib.
"Kalau kita sudah merasa vaksinasi lengkap atau sudah booster, dan semua hal lain baik tapi prokes enggak baik ya tetap saja virus bisa msuk ke dalam tubuh kita."
Advertisement