Liputan6.com, Jakarta Hingga kini, perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia kian membaik. Hal ini didorong oleh sejumlah kasus positif maupun positivity rate di kota padat penduduk yang ikut melandai.
Kondisi tersebut juga berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur (bed occupation rate) di rumah sakit COVID-19 di Jawa dan luar Jawa, yang juga berada dalam status terkendali.
Baca Juga
Meski begitu, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan, sejumlah daerah masih terpantau mengalami kenaikan kasus COVID-19.
Advertisement
"Update situasi yang tampak saat ini menunjukkan tren kasus nasional terus menurun, angka Reproduktif virus (Rt) sudah menurun di setiap pulau besar di Indonesia," ujar Dante dalam keterangan pers ditulis Selasa, (8/3/2022).
"Tetapi ada lima provinsi yang trennya sedikit meningkat, yakni di Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Kalimantan Utara," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dante juga mengungkapkan perkembangan terkait kasus Omicron di Indonesia. Saat ini, kasus kematian akibat Omicron sebagian besar didominasi oleh lansia.
Serta, mereka yang memiliki komorbid dan belum mendapatkan vaksinasi dengan dosis lengkap.
"Tidak semua meninggal karena COVID-19, tetapi ada juga yang meninggal dengan COVID," kata Dante.
Tekan angka kematian lewat vaksinasi
Maka untuk mengurangi angka kematian pasien COVID-19 di Indonesia, pemerintah masih berusaha untuk mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan booster.
Terutama bagi mereka yang masuk dalam kategori kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan komorbid.
Berdasarkan data, penyakit komorbid penyebab kematian pada pasien COVID-19 adalah diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal.
Terkait hal tersebut, masyarakat diimbau untuk segera memanfaatkan sentra vaksinasi dan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk melakukan vaksinasi dosis lengkap, maupun booster.
Advertisement