Liputan6.com, Jakarta Konflik Ukraina dan Rusia yang dimulai pada 24 Februari 2022 masih terus berlanjut. Berbagai kerusakan dan korban jiwa berjatuhan.
Guna menyelamatkan diri, masyarakat berusaha melarikan diri dari negara yang tengah diserang. Sebagian besar warga Ukraina yang melarikan diri adalah para ibu dan anak-anaknya.
Baca Juga
Melansir Fox News, mereka pergi ke negara-negara tetangga seperti Polandia, Moldova, Rumania, Hongaria, dan Slovakia.
Advertisement
Kondisi yang memprihatinkan membuat warga negara tetangga terenyuh dan memberikan bantuan semampunya. Misalnya, para ibu di Polandia yang bersimpati dengan menyumbangkan kereta bayi layak pakai yang disimpan di stasiun kereta api di Przemysl.
Aksi ini dilakukan agar para ibu dari Ukraina yang membawa anak dapat menggunakan kereta bayi (stroller) tersebut secara cuma-cuma.
Simak Video Berikut Ini
Diisi Persediaan
Dalam potret yang diambil oleh fotografer Francesco Malavolta dan dibagikan dengan Fox News Digital pada Senin, deretan kereta bayi terlihat ditempatkan di peron stasiun kereta api Polandia.
Bahkan, beberapa kereta bayi diisi dengan persediaan untuk ibu dan anaknya. Misalnya, selimut hangat dan barang-barang lain yang mungkin dibutuhkan anak-anak dimasukkan ke dalam gerbong dan kereta bayi.
Fotografer Francesco Malavolta mengatakan kepada Fox News Digital dalam sebuah email pada Senin bahwa ia mengambil foto ini di stasiun kereta api Przemysl.
“Beberapa ibu Polandia meninggalkan kereta bayi untuk ibu Ukraina yang datang dengan bayi yang baru lahir,” kata Francesco mengutip Fox News Rabu (9/3/2022).
Advertisement
Satu Juta Pengungsi
Kantor Pers Polandia pada Minggu menyampaikan bahwa Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan satu juta warga yang melarikan diri dari perang di Ukraina sekarang telah masuk ke Polandia.
"Lalu lintas di perbatasan Polandia-Ukraina meningkat. Hari ini (7/3) pukul 7 pagi, 42.000 orang tiba di Polandia dari Ukraina."
Melansir ABC, lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, menurut kepala Badan Pengungsi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Para ibu dan anak harus meninggalkan suami dan ayah mereka lantaran pria usia 18 hingga 60 harus tinggal di negara tersebut untuk berperang. Ini merupakan perintah darurat militer dari Pemerintah Ukraina.
Untungnya, para warga negara tetangga seperti di Medyka, Polandia baik hati menyambut para pengungsi. Para ibu dan bayi yang telah melakukan perjalanan selama berhari-hari untuk melarikan diri dari Ukraina disambut dengan sumbangan persediaan mulai dari makanan bayi hingga popok dan pakaian musim dingin.