Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terjadi kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara, salah satunya di Hong Kong. Kematian akibat COVID-19 di negara itu juga terbilang tinggi, termasuk adanya penyebaran subvarian Omicron BA.2.
Mengutip Hong Kong Free Press, kematian COVID-19 di Hong Kong telah melampaui jumlah kematian di kota Wuhan, Tiongkok, tempat virus itu pertama kali dilaporkan pada Desember 2019. Pemerintah Hong Kong mengkonfirmasi 264 kematian pada Minggu, 13 Maret 2022, sehingga totalnya menjadi 3.993 orang meninggal.
Advertisement
Baca Juga
"Nah, di Hong Kong, kenapa terjadi peningkatan kematian yang tinggi? Setelah kami amati, itu disebabkan vaksinasi lansia dua dosis, vaksinasi lengkap untuk golongan lansia di Hong Kong masih sangat rendah sekitar 26 persen," ungkap Budi Gunadi saat konferensi pers terkait Hasil Evaluasi PPKM pada Senin, 14 Maret 2022.
"Hampir seluruh kematian yang terjadi di Hong Kong yang memenuhi rumah sakit dan kita lihat di (pemberitaan) media itu terjadi pada lansia."
Melihat contoh kasus di Hong Kong, percepatan vaksinasi COVID-19 kepada kelompok lansia diperlukan. Upaya ini mencegah sekaligus mengurangi masuk rumah sakit jika lansia terpapar COVID-19.
"Lalu bagaimana caranya kita bisa mengurangi orang yang masuk rumah sakit dan yang meninggal? Adalah dengan percepatan vaksinasi, khususnya untuk lansia seperti ayah-ibu kita, kakek-nenek kita yang usianya di atas 60 tahun," terang Budi Gunadi.
"Sudah terbukti mereka adalah orang-orang atau segmen populasi untuk sangat rawan untuk masuk ke rumah sakit dan meninggal. Kita harus membantu meyakinkan mereka agar bisa divaksin minimal dua dosis."
Penyebaran Subvarian Omicron BA.2
Selain persoalan capaian vaksinasi COVID-19 di Hong Kong rendah, terang Budi Gunadi Sadikin, kenaikan kasus COVID-19 naik lantaran penyebaran subvarian Omicron BA.2. Serupa dengan Hong Kong, Korea Selatan dan Inggris juga naik kasus COVID-19.
"Tadi saat Rapat Terbatas, kami meng-update mengenai perkembangan kasus COVID-19 yang terjadi di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris, karena terjadi peningkatan kasus yang tinggi di 3 negara tersebut, khususnya di Hong Kong terjadi peningkatan tingkat kematian yang tinggi," terangnya.
"Nah, kami sudah amati memang ketiga negara ini peningkatan kasusnya terjadi karena ada subvarian baru atau 'anak' dari yang namanya subvarian Omicron BA.2."
Menkes Budi Gunadi menambahkan, Omicron BA.2 sudah mendominasi di Indonesia. Walau begitu, ia tak menyebut secara pasti jumlah Omicron BA.2 yang menyebar di Tanah Air.
"Subvarian ini juga sudah ada di Indonesia. Hasil final genome sequencing kita yang terakhir dalam dua bulan lebih, sudah 8.032 genome sequencing, di akhir porsi BA.2 ini sudah dominan di Indonesia," tambahnya.
"Alhamdulillah, kita tidak melihat dan mudah-mudahan tidak akan melihat adanya kenaikan kembali dari jumlah kasus."
Advertisement