Liputan6.com, Jakarta Dunia kesehatan tak akan pernah terputus dari kiprah para dokter berjasa dibaliknya. Bahkan ketika pandemi COVID-19 merebak, peran mereka pun menjadi semakin vital.
Salah salah dokter yang ikut berjasa dalam penanganan kesehatan adalah dr Nadia Amani. Seorang dokter umum yang bertugas di Puskesmas Kabare, Raja Ampat, Papua Barat.
Baca Juga
Nadia menuturkan bahwa terdapat beberapa tantangan yang dihadapinya selama bertugas di sana. Seperti keterbatasan pada akses listrik, sinyal, maupun moda transportasi.
Advertisement
"Saya di Raja Ampat yang merupakan daerah kepulauan, yang wilayah kerja saya dipisahkan oleh lautan. Jadi aksesnya sulit, kalau ada kegiatan di kampung-kampung seperti posyandu, puskesmas keliling, moda transportasi yang bisa digunakan adalah perahu," ujar Nadia dalam webinar bertema Membangun Kesehatan Indonesia dari Tapal Batas ditulis Selasa, (15/3/2022).
Kalaupun bertugas di kampung yang dekat, Nadia menuturkan bahwa dirinya juga harus melewati hutan, bebatuan, kebecekan, hingga cuaca yang ekstrem.
"Kalau di puskesmas saya itu, listriknya tidak 24 jam. Jadi hanya menyala dari jam enam malam sampai enam pagi saja. Jaringan telepon termasuk internet juga tidak ada," kata Nadia.
"Saya kalau mau telepon, itu harus ke depan puskesmas dulu. Ada pohon, saya harus di pohon itu. Ketika saya geser satu langkah saja, itu jaringannya sudah hilang," tambahnya.
Bahkan, untuk menghadiri webinar tersebut Nadia pun harus terbang ke beda kota agar dapat terhubung dan mendapatkan sinyal.
Kabar baiknya, sejak Februari 2022 lalu, Nadia menjelaskan bahwa jaringan internet sudah mulai masuk. Meski hanya bisa digunakan untuk WhatsApp.
"Terkadang dengan era yang sekarang, kemajuan teknologi, dan ilmu yang selalu berkembang pesat dan menuntut kita untuk selalu update dengan data terbaru, itu menjadi hambatan saya dalam melakukan pekerjaan," ujar Nadia.
Pemandangan indah membentang luas
Meski menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Nadia mengungkapkan bahwa masih ada hal-hal baik yang juga dapat dirasakannya selama bertugas di sana.
"Sekarang saya di sini, saya enggak usah pusing-pusing (memikirkan rencana untuk berlibur). Saya tinggal pulang dinas sore-sore jalan sedikit, ada pemandangan," kata Nadia.
"Jadi saya di sini anggapnya kerja sambil jalan-jalan. Sudah kerja sekaligus refreshing. Healing kalau anak muda jaman sekarang bilangnya ya," tambahnya.
Selain itu, menurut Nadia, warga yang ada disekitarnya juga tidaklah pelit dalam hal makanan. Mereka kerap membagikan itu untuk asupan Nadia sehari-hari.
Advertisement