Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meminta Rusia menghentikan serangan pada fasilitas kesehatan di Ukraina.
Menurut Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, lebih dari 300 fasilitas kesehatan berada di sepanjang garis konflik atau di wilayah yang sekarang dikuasai Rusia. Dan 600 fasilitas lainnya berada dalam jarak 10 kilometer dari garis konflik.
Baca Juga
Sejak awal perang di Ukraina, WHO telah memverifikasi 43 serangan terhadap fasilitas perawatan kesehatan.
Advertisement
“WHO mengutuk semua serangan terhadap (fasilitas) perawatan kesehatan, di mana pun itu terjadi,” kata Tedros mengutip keterangan pers Kamis (17/3/2022).
Simak Video Berikut Ini
Bukan Hanya di Ukraina
Tedros menambahkan, penyerangan terhadap tempat perawatan kesehatan tidak hanya terjadi di Ukraina.
Selama 2022, WHO telah memverifikasi 89 serangan terhadap tempat perawatan kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Afghanistan, Burkina Faso, Republik Demokratik Kongo, Libya, Nigeria, wilayah Palestina, Sudan, dan Republik Arab Suriah.
Secara keseluruhan, serangan ini telah melukai 53 orang dan menewaskan 35 orang, termasuk petugas kesehatan. Itu termasuk 8 petugas kesehatan polio yang tewas di Afghanistan bulan lalu.
“Serangan terhadap perawatan kesehatan tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga membuat orang kehilangan perawatan yang sangat dibutuhkan dan merusak sistem kesehatan yang sudah tegang.”
Advertisement
Bantuan untuk Ukraina
Guna membantu Ukraina, WHO telah membangun jalur pasokan ke banyak kota guna menyalurkan berbagai kebutuhan yang mendesak. Namun, tantangan akses tetap ada.
“Sejauh ini, kami telah mengirimkan sekitar 100 metrik ton perbekalan, termasuk oksigen, insulin, perbekalan bedah, anestesi, dan kit transfusi darah,” kata Tedros.
Peralatan lain, termasuk generator oksigen, generator listrik, defibrillator, dan lainnya juga telah dikirimkan, dan WHO sedang bersiap untuk mengirim 108 metrik ton lagi, tambahnya.
WHO juga sedang mengoordinasikan pengerahan 20 Tim Medis Darurat ahli dari banyak negara, sambil menunggu permintaan bantuan resmi dari Kementerian Kesehatan Ukraina.
“Dan kami telah membuka kantor lapangan di Polandia untuk mendukung operasi kami di Ukraina, dan untuk mengoordinasikan respons terhadap kebutuhan kesehatan para pengungsi,” tutupnya.