Sukses

Tren COVID-19 RI Terus Membaik, Kadar Antibodi Penduduk Cukup Tinggi

Kadar antibodi dari vaksinasi memberikan perlindungan efektif dari COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Tren penanganan COVID-19 di Indonesia yang kian membaik, salah satunya berkat terbentuknya kadar antibodi penduduk yang cukup tinggi melalui upaya vaksinasi maupun yang sudah pernah terinfeksi COVID-19. Hampir 40 persen lebih penduduk Indonesia mempunyai kadar antibodi cukup tinggi di atas 100.

Menurut Pandu Riono dari Tim Pandemi COVID-19 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), jika vaksinasi terus dilakukan, maka penduduk Indonesia akan mencapai kondisi dengan kadar antibodi tertinggi dibandingkan kelompok-kelompok yang dibiarkan penduduk terkena infeksi alamiah COVID-19.

"Berdasarkan umur, kita lihat hampir semua penduduk usia lansia, usia produktif, dan usia anak, sebagian penduduk yang terdeteksi imempunyai antibodi cukup tinggi. Kita melihat usia lansia pun kadar antibodinya tidak jauh berbeda dengan usia yang lebih muda," terang Pandu saat memberikan keterangan pers terkait Hasil Serologi Survei Nasional yang digelar di Gedung Kementerian Dalam Negeri Jakarta, Jumat (18/3/2022).

"Artinya, lansia yang kita khawatirkan kalau divaksinasi semuanya tidak sebaik yang muda, ternyata lansia di Indonesia secara relatif hampir sama respons terhadap imunitasnya. Ini menunjukkan bahwa vaksinasi meningkatkan kekebalan penduduk dan memberikan efek proteksi."

Efek proteksi adanya kadar antibodi yang dimaksud untuk menekan risiko COVID-19 berat dan harus masuk rumah sakit atau mengalami kematian. Hal ini juga menjelaskan alasan angka kematian COVID-19 di Indonesia tidak setinggi negara-negara lain.

"(Kadar antibodi tinggi yang terbentuk) Dan juga bisa menjelaskan kenapa setiap ada lonjakan, terjadi penurunan yang lebih cepat. Lalu menjelaskan alasan kita pernah mengalami kematian yang sangat rendah mulai bulan September sampai Januari 2022," imbuh Pandu.

"Hampir sebagian besar kematian COVID-19 hanya di bawah 10, bahkan di beberapa wilayah di Indonesia kematiannya nol. Itu sebenarnya memang tingkat imunitas pada penduduk bisa mengendalikan pandemi secara lebih sustain."

2 dari 3 halaman

Vaksinasi COVID-19 Tingkatkan Kadar Antibodi

Hasil kadar antibodi penduduk Indonesia ini dari Survei Serologi COVID-19 rentang November-Desember 2021. Survei dilakukan secara kolaborasi oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Tim Pandemi COVID-19 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Eijkman, dan Prodia.

Pada hasil survei, lanjut Pandu Riono, ada juga penduduk yang mempunyai antibodi dan belum divaksinasi. Artinya, mereka memiliki antibodi dari pernah terinfeksi.

"Begitu dashyatnya tingkat penularan yang terjadi, hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia, semua penduduk ternyata berisiko terinfeksi Sars-CoV-2 penyebab COVID-19. Buktinya adalah kelompok yang survive, tidak meninggal tentunya yang berhasil kita periksa ternyata respons imunnya cukup baik," katanya.

"Itu juga menunjukkan bahwa tingkat imun pada penduduk yang belum divaksinasi sudah cukup tinggi, tetapi belum cukup tinggi yang kita harapkan supaya bisa menekan risiko akibat lonjakan, seperti munculnya varian baru yang jauh lebih menular."

Menilik respons imun dan kadar antibodi menandakan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia cukup memberikan dampak besar dan terbukti dengan meningkatnya perubahan proporsi kadar antibodi yang cukup besar, bahkan ada yang di atas 1.000.

"Kita harus berterima kasih adanya penduduk penduduk yang mau divaksinasi, sampai dua kali dan booster karena mereka menjadi kunci menjadi andalan untuk bisa menekan dampak pandemi secara keseluruhan," tutup Pandu.

"Vaksinasi terbukti meningkatkan kadar antibodi yang cukup bisa diandalkan untuk melawan menghadapi dampak buruk dari pada setiap ada lonjakan varian baru."

3 dari 3 halaman

Infografis Optimistis Kasus Covid-19 Terus Turun, tapi Tetap Waspada