Sukses

Son of Omicron Biang Keladi Kasus COVID-19 di Korea Selatan dan Inggris Naik Gila-Gilaan

Omicron BA.2 atau Son of Omicron menyebabkan meningkatnya kasus COVID-19 di Korea Selatan dan Inggris

Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan kasus COVID-19 di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris terjadi setelah Son of Omicron terdeteksi di negara-negara tersebut.

"Peningkatan angka kasus COVID-19 di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris terjadi bersamaan dengan terdeteksinya subvarian Omicron BA.2," mengutip Review Peningkatan Kasus COVID-19 di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris yang dirilis Kemenkes pada 14 Maret 2022.

Dalam review tersebut juga dijelaskan bahwa Omicron subvarian BA.2 memiliki tingkat transmisi lebih tinggi, efektivitas vaksin lebih rendah, tapi tidak ada perbedaan gejala klinis dibandingkan BA.1.

Di Hong Kong, Omicron subvarian BA.2 menyebabkan kenaikan kasus pada akhir Januari 2022. Terhitung sejak 19 Februari hingga 12 Maret 2022, kasus meningkat tajam hingga sempat melampaui angka 50ribu sehari.

Saat kenaikan terjadi yakni pada Februari 2022, cakupan vaksinasi dosis ke-2 di Hong Kong pada kelompok usia 60 ke atas kurang dari 60 persen.

Akibatnya, hampir 90 persen dari 3.231 kasus meninggal di Hongkong pada Februari-Maret 2022 adalah yang tidak menerima vaksin dua dosis.

Kasus meninggal pada kelompok lansia yang tidak mendapatkan vaksin 2 dosis lebih tinggi ketimbang lansia yang sudah vaksin lengkap.

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Korea Selatan

Seperti di Hong Kong, peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Korea Selatan juga terjadi seiring adanya peningkatan BA.2.

"Sejak awal tahun 2022 Omicron mulai mendominasi. Meski BA.1.1 masih dominan, BA.2 mulai meningkat hingga Februari 2022.”

Sejak awal Februari hingga 12 Maret 2022 peningkatan kasus terlihat sangat signifikan bahkan sempat melampaui angka 350.000.

Akibatnya, kasus meninggal di Korea Selatan pun ikut meningkat dan yang tertinggi terjadi pada kelompok lansia 80 tahun ke atas.

3 dari 4 halaman

Inggris

Jumlah kasus di Inggris juga kembali naik bersamaan dengan naiknya proporsi BA.2.

Kasus COVID-19 di Inggris mulai merangkak naik sejak November 2021 dan pada periode Desember 2021 hingga 11 Maret 2022 peningkatan kasus sempat melampaui angka 2.500.

Dilihat dari data kematian periode 1 Januari-10 Maret 2022, pasien meninggal akibat COVID19 di Inggris lebih banyak terjadi pada kelompok usia 60 ke atas.

Meskipun telah mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi, tapi angka kematian COVID-19 kelompok usia lebih dari 60 tahun di Inggris masih tinggi.

Berdasarkan keterangan Office for National Statistic (ONS), kematian pada kelompok usia lanjut disebabkan oleh faktor kesehatan lain, seperti komorbid atau penyakit penyerta.

4 dari 4 halaman

Infografis Batas Kedaluwarsa 6 Vaksin COVID-19 Diperpanjang