Liputan6.com, Jakarta - Laktosa tidak selalu menjadi biang kerok terjadinya reaksi tak mengenakan setelah minum susu, seperti perut kembung, diare, atau bahkan mual.
Lemak atau protein yang terkandung di dalam susu pun seringkali menyebabkan sederet gejala tersebut.
Baca Juga
Dokter spesialis gizi klinik, Dr dr Fiastuti Witjaksono SpGK(K), menjelaskan, susu sapi yang umum dikonsumsi saat ini mengandung protein beta-kasein A1.
Advertisement
Saat dicerna tubuh, protein beta-kasein A1 melepas fragmen atau peptida yang disebut beta-casomorphin 7.
"Senyawa inilah yang bisa memberi dampak ketidaknyamanan pada sistem pencernaan. Terjadilah diare, sakit perut, sering buang angin, hingga sembeli," kata Fiastuti dalam webinar Pandemi Belum Usai, Ketahui Pentingnya Konsumsi Susu Sapi A2 untuk Bantu Tubuh Dapatkan Perlindungan Lebih Cepat belum lama ini.
Terkait Susu Sapi A2
Lebih lanjut Fiastuti, mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya hal-hal tersebut dengan mengganti atau beralih mengonsumsi susu sapi A2.
Dalam paparannya, dijelaskan bahwa susu sapi perah biasa yang berasal dari sapi --- yang dikembang biakkan secara khusus untuk menghasilkan susu --- memiliki kandungan protein A1 dan A2.
Sementara susu sapi A2, berasal dari sapi spesial yang diseleksi khusus dan hanya memiliki kandungan protein A2 tanpa protein A1.
Masih dari paparannya, diketahui juga bahwa pada zaman dulu semua jenis sapi di dunia menghasilkan susu A2 sebesar 100 persen.
Fiastuti bilang seluruh hewan ternak berbaki empat selain sapi, juga menghasilkan susu A2, kayak kuda, kambing, unta, kerbau, dan domba.
Namun, sapi juga banyak yang bermutasi, yang pada akhirnya menghasilkan kandungan susu tidak hanya A2 tapi juga sapi A1.
"Karena ada genetis A1," katanya.
"Sehingga saat ini di dunia ada sapi A2 dan sapi biasa atau A2. Untuk mendapatkan sapi A2 harus melalui seleksi dengan tes genetik," Fiastuti menambahkan.
Fiastuti bahkan menyebut bahwa komposisi protein susu sapi A2 sama dengan air susu ibu (ASI). Sehingga mudah dicerna dan diserap tubuh.
Serta berguna untuk meningkatkan imunitas dan menurunkan proses peradangan.
"Konsumsi susu sapi A2 secara teratur akan membantu tubuh untuk lebih siap menghadapi situasi kesehatan yang menantan seperti sekarang," ujarnya.
Advertisement
KIN, Pioner Susu Sapi A2
Salah satu pionir susu sapi A2 di Indonesia, KIN, meluncurkan seri produk terbarunya: KIN Susu Steril dengan kandungan 100 persen protein A2. Yang lebih mudah diserap sehingga memberikan kebaikan lebih cepat pada tubuh, salah satunya peningkatan imunitas.
Bersamaan itu, KIN menggandeng KitaBisa untuk memerkenalkan kampanye sosial: Gerakan #KebaikanInstan. Inisiatif ini merupakan upaya KIN menyebarkan semangat kebaikan lebih cepat yang KIN Susu Steril tawarkan, dengan mengajak masyarakat untuk menyegerakan aksi kepedulian kepada sesama.
President Director PT ABC Kogen Diary, Warren Choo, mengatakan, pandemi COVID-19 belum benar-benar usai tapi situasi kesehatan di Indonesia berangsur pulih.
Meski begitu, berbagai risiko kesehatan masih menjadi ancaman semua orang. Sebab, selain berhadapan dengan virus, perubahan cuaca yang tak menentu menjadi pemicu tantangan kesehatan di masyarakat. Tubuh pun dipaksa untuk beradaptasi dengan aktivitas yang kembali padat.
Dukungan asupan yang mampu memberikan perlindungan sekaligus membantu proses pemulihan kian dibutuhkan. Susu menjadi salah satu jenis asupan yang dianjurkan.
Bukan susu biasa, susu dengan kandungan protein A2 jadi rekomendasi, karena dapat lebih cepat memberi manfaat.
"Sebagai antisipasi menghadapi lingkungan yang semakin menantang, tubuh memerlukan dukungan asupan yang baik agar bisa pulih lebih cepat. Kami percaya bahwa tubuh perlu dan layak mendapatkan lebih dari sekadar nutrisi, tetapi kebaikan yang lebih optimal," katanya.
"Kami berharap hadirnya KIN Susu Steril bisa membantu masyarakat Indonesia mendapatkan kebaikan instan berupa peningkatan imunitas tubuh dan membantu proses penyembuhan dengan lebih cepat," pungkasnya.
Menanggapi kolaborasinya dengan KIN dalam Gerakan #KebaikanInstan, Head of Brand Partnership Kitabisa, Marisa Thara Wardhani mengatakan bahwa pihaknya percaya segala bentuk kebaikan penting untuk disegerakan.
"Bukan hanya kebaikan untuk diri sendiri, lebih-lebih yang menyangkut orang lain. Untuk itu, melalui Gerakan #KebaikanInstan, Kitabisa siap menyalurkan amanah donasi dari KIN untuk dapat membantu pihak-pihak yang perlu diprioritaskan," katanya.
Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui
Advertisement