Liputan6.com, Jakarta Seperti diketahui, rasa cemas atau berpikir secara berlebihan pada suatu hal atau yang disebut juga dengan overthinking dapat berdampak pada banyak hal termasuk kesehatan fisik.
Terkait hal tersebut dokter spesialis kedokteran jiwa dari RS EMC Alam Sutera, Andri, mengungkapkan bahwa sebenarnya menjaga kondisi kesehatan mental diri sendiri merupakan hal yang penting.
Baca Juga
"Salah satu yang paling penting itu kemampuan olah pikir kita, ini susah nih ya. Media sosial menjadi salah satu cara yang membuat kita jadi makin cemas," ujar Andri dalam live streaming bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare ditulis Selasa, (22/3/2022).
Advertisement
"Karena sekarang ini kita enggak perlu melihat jauh-jauh. Kita cuma melihat handphone kita saja, kita bisa tahu kehidupan di luar sana termasuk membanding-bandingkan," tambahnya.
Andri menjelaskan, kebiasaan menggunakan media sosial juga dapat membuat seseorang semakin julid atau gemar menggibahi orang lain.
"Kadang-kadang jadi ikutan julid dan gibah. Repot nih urusannya kalau berkaitan dengan media sosial. Jadi perlu juga menjaga diri dari pengaruh media sosial yang terlalu berlebihan yang mengganggu kecemasan dan membuat mental emosional kita tidak stabil," kata Andri.
Pemicu overthinking
Terlebih Andri menjelaskan bahwa banyak orang yang menjalani pola hidup hustle, dimana seseorang bekerja keras tanpa henti dan tak kenal waktu.
Padahal hal tersebut tak selalu memberikan dampak yang baik. Dalam hal ini, terkadang seseorang pun bisa menjalani pola hidup yang tak sehat akibat aktivitas berlebihan.
"Dalam kurun waktu belakangan ini, era kita bekerja keras bagai kuda, hustle world --- kadang-kadang jadi makanan sembarangan, pola makannya enggak benar, makannya banyak yang manis atau berkalori tinggi dengan alasan makanan seperti ini enak," kata Andri.
Kebiasaan melakukan kegiatan berlebihan juga pada akhirnya dapat berkontribusi membuat seseorang merasa cemas dan overthinking.
"Anak muda jaman sekarang bilangnya overthinking itu karena terlalu banyak urusan yang ingin dia lakukan atau ingin dia capai. Padahal sebetulnya mungkin kita perlu beradaptasi, meng-adjust kondisi kita dengan kemampuan kita dalam kehidupan sehari-hari," ujar Andri.
Advertisement