Sukses

Hari Tuberkulosis Sedunia, Ada 824 Ribu Pasien TBC yang Terdeteksi di Indonesia

Berdasarkan data 2021, pasien TBC atau Tuberkulosis di Indonesia mencapai 824 ribu jiwa.

Liputan6.com, Jakarta 'Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa' menjadi tema besar untuk memeringati Hari Tuberkulosis Sedunia di Indonesia tahun ini.

Seperti diketahui, TBC atau Tuberkulosis telah lama menjadi penyakit yang berdampingan dengan masyarakat Indonesia maupun negara-negara lainnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa berdasarkan data Global Tuberculosis Report pada 2021, ada sekitar 9,9 jiwa yang mengalami TBC dari seluruh dunia.

"Indonesia memberikan kasus sebanyak 824 ribu setelah India dan China. Diperkirakan ada 24 ribu kasus TBC resisten terhadap obat, dan estimasi korban kematian akibat TBC diperkirakan 93 ribu per tahunnya," ujar Nadia dalam konferensi pers The 1st G20 Health Working Group (HWG) pada Rabu, 23 Maret 2022.

Nadia, menjelaskan, TBC pun tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Melainkan juga berkontribusi pada masalah ekonomi yang cukup besar bagi Indonesia.

"Untuk melawan TBC kita ketahui anggarannya secara nasional yang dibutuhkan adalah kurang lebih 515 juta dollar Amerika atau sebesar 7,3 triliun baik itu merupakan direct cost maupun indirect cost," kata Nadia.

Dalam upaya pencegahan TBC, Nadia menuturkan bahwa masyarakat juga bisa berperan aktif lewat berbagai cara. Salah satunya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.

2 dari 3 halaman

Kesulitan penanganan

Nadia menjelaskan bahwa mengidentifikasi kasus TBC tidaklah mudah karena tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, melainkan ada faktor lingkungan yang berperan.

Bagi anak-anak, pencegahan TBC bisa dilakukan dengan melakukan vaksin atau imunisasi BCG yang memang wajib diberikan pada anak sejak bayi.

"Untuk vaksinnya sendiri pencegahan TBC pada anak itu kita lakukan dengan memberikan vaksin BCG, tapi untuk dewasa untuk mencegah TBC sampai saat ini masih terus dilakukan upaya-upaya penyediaannya," kata Nadia.

Terlebih, Nadia menuturkan masih ada stigma yang kuat di masyarakat terkait penyakit TBC yang dianggap memalukan dan efek dari guna-guna. Hal tersebutlah yang menjadi beberapa penyebab dari sulitnya penanganan TBC di Indonesia.

3 dari 3 halaman

Infografis