Sukses

Pasien Maag Boleh Konsumsi Vitamin C, Ini Tipsnya

Mengonsumsi vitamin C tidak harus berhenti pada pasien maag, bisa didapatkan dari buah dan suplemen yang ikatan bahannya tepat.

Liputan6.com, Jakarta Bagi pasien maag, Anda mungkin pernah mendengar anjuran untuk menghindari konsumsi suplemen vitamin C. Padahal, vitamin C satu ini terkenal dengan manfaatnya meningkatkan daya tahan tubuh.

Kabar baiknya, menurut Spesialis Gizi Klinik sekaligus konsultan nutrisi, dr Ida Gunawan, pemenuhan asupan vitamin C juga bisa didapatkan dari buah secara langsung.

"Memang paling baik adalah kita back to nature, jadi paling baik itu adalah nutrisi ya kembali ke alam pakai dari bahan makanan sumber atau alami," ujar Ida pada Health Liputan6.com dalam media briefing Kalbe Farma World TB Day 2022 ditulis Sabtu, (26/3/2022).

Apabila Anda sama sekali tidak bisa mendapatkan asupan vitamin C dari bahan alami seperti buah dan sayuran, maka baru dianjurkan untuk mengonsumsi suplementasi.

"Tapi kalau memang pasien membutuhkan (suplemen) dan dia sama sekali tidak bisa didapat dari buah dengan alasan yang segitu banyak, kadang-kadang alasannya banyak sekali yang tidak memungkinkan, maka kita bisa menggunakan suplementasi," kata Ida.

"Suplementasi vitamin C itu macam-macam ikatannya dan yang membuat asam untuk seseorang itu tergantung dari ikatan vitamin C nya sendiri," tambahnya.

2 dari 3 halaman

Perhatikan Ini

Ida menjelaskan, suplementasi vitamin C mengandung asam askorbat yang diikat dengan bahan lainnya. Anda pun dapat melihat bahan ikatan tersebut.

"Kita lihat apakah bahan lain pengikatnya itu mempunyai sifat pH yang demikian asamnya? Nah itu yang kadang-kadang menimbulkan rasa tidak nyaman," ujar Ida.

Sehingga apabila Anda tidak bisa menemukan suplemen vitamin C yang cocok untuk dikonsumsi, maka Ida menyarankan untuk mengonsultasikan itu pada dokter masing-masing.

"Seandainya ikatan yang Anda temukan memiliki ikatan asam yang kuat dan memicu terjadinya nyeri lambung, mau tidak mau Anda mesti minta pada dokter. Nanti dokter yang akan tentukan, bisa dari suntikan. Biasa kita sering berikan pada pasien yang dirawat di rumah sakit kalau dia membutuhkan," kata Ida. 

3 dari 3 halaman

Infografis