Sukses

Target Bangun Layanan Kesehatan Ibu-Anak di 6 RS Vertikal Kemenkes Selesai 2024

Pembangunan layanan kesehatan ibu dan anak di RS Vertikal Kemenkes ditargetkan selesai 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan, pembangunan sarana layanan kesehatan ibu dan anak di 6 Rumah Sakit (RS) Vertikal milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selesai tahun 2024. Pembangunan ini merupakan proyek kerja sama dengan IsDB Group, salah satu mitra strategis di bidang investasi kesehatan.

Tujuan proyek IsDB bernama Loan IDN 1031 ini demi meningkatkan kondisi kesehatan dan penghidupan masyarakat dengan memperkuat dan meningkatkan rujukan kesehatan. Selain itu, penguatan infrastruktur dan fasilitas kesehatan rumah sakit vertikal di seluruh Indonesia dengan penekanan khusus kesehatan ibu dan anak.

"Rencananya tahun ini (pembangunan sarana layanan kesehatan ibu dan anak) sudah dimulai. Ada yang Juni, Juli ya dimulai groundbreaking-nya (peletakan batu pertama). Diharapkan selesai semuanya pada tahun 2024," kata Budi Gunadi saat acara The Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Units Project di RS Kanker Dharmais Jakarta pada Sabtu, 26 Maret 2022.

"Nanti keenam dirut RS Vertikal ini bakal saya kejar-kejar, harus selesai lho ya 2024. Rencananya, saya akan undang lagi, yang dari RS Vertikal di Yogyakarta, Ujung Pandang untuk bisa meresmikan bersama-sama bantuan proyek IsDB ini."

Proyek IDN 1031 untuk pembangunan layanan kesehatan ibu dan anak mencakup 6 RS Vertikal Kemenkes yang tersebar di 5 provinsi, sebagai berikut:

  1. Provinsi DKI Jakarta, diwakili oleh RS Kanker Dharmais dan RSUP Persahabatan
  2. Provinsi Jawa Barat diwakili oleh RSUP dr. Hasan Sadikin
  3. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diwakili oleh RSUP dr. Sardjito
  4. Provinsi Bali diwakili oleh RSUP Sanglah
  5. Provinsi Sulawesi Selatan diwakili oleh RSUP dr. Wahidin Soedirohusodo
2 dari 3 halaman

Sehatkan Ibu dan Anak untuk Masa Depan

Pembangunan layanan kesehatan ibu dan anak di 6 RS Vertikal Kemenkes, menurut Budi Gunadi Sadikin, sebagai upaya persiapan untuk menyehatkan ibu dan anak demi masa depan. Apalagi Indonesia diprediksi mencapai puncak bonus demografi pada 2030.

"Kenapa layanan kesehatan ibu dan anak? Pertama, kita tahun 2030 akan mencapai puncak bonus demografi. Jadi, anak-anak muda kita pada tahun 2030 akan mencapai puncak produktivitas yang bisa meningkatkan ekonomi dan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia," terangnya.

"Tetapi bonus demografi ini punya ancaman, yakni ancaman kematian ibu dan anak tinggi ya karena kanker, penyakti turunan lainnya atau penyakit bawaan juga ada penyakit jantung."

Demi mengamankan masa depan agar bonus demografi bisa dimaksimalkan sekaligus meningkatkan produktivitas ekonomi Indonesia, ibu dan anak harus sehat.

"Kita harus sehatkan anak-anak, sehatkan juga ibu-ibu yang melahirkan dan merawat anak-anak," imbuh Menkes Budi Gunadi.

"Jadi, kita akan bangun juga tenaga (sumber daya layanan kesehatan ibu dan anak), kita sediakan alat-alatnya agar lebih memastikan semua anak dan ibu dirawat dengan baik, bisa sembuh dan men-support  ekonomi di masa depan."

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19