Sukses

Soal Aturan Tidak Boleh Ngobrol Saat Bukber, Satgas COVID-19: Hanya Saat Makan

Aturan untuk tidak boleh ngobrol saat buka puasa menjadi ramai diperbincangkan. Juru Bicara Wiku Adisasmito menganjurkan tidak mengobrol pada saat makan saja.

Liputan6.com, Jakarta Sejak kemarin, aturan untuk tidak boleh mengobrol saat buka bersama (bukber) puasa menjadi ramai diperbincangkan. 

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa tahun ini umat Muslim tetap bisa menjalankan bulan Ramadhan. Namun masih harus menjaga protokol kesehatan untuk mengurangi adanya risiko penularan mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung dan risiko lonjakan kasus pun masih ada.

"Kalau buka puasa bersama sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat makan," ujar Wiku dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 pada Senin, 28 Maret 2022.

Health-Liputan6.com kemudian menanyakan lebih lanjut hal di atas ke Satgas COVID-19. Wiku menjelaskan bahwa aturan untuk tidak ngobrol saat berbuka puasa hanya berlaku pada saat makan. Bukan untuk keseluruhan saat acara buka puasa bersama berlangsung.

Anjuran tidak boleh mengobrol pada saat makan ketika bukber bertujuan untuk mencegah percikan atau cipratan air liur. Ketika sudah selesai makan dan minum, masker dipakai kembali lalu bisa melanjutkan berbincang dengan teman-teman atau kolega.

"Iya, saat menyantap makanan tentunya tidak berbicara untuk menghindari adanya droplet. Sedangkan setelah makan selesai bisa melanjutkan silaturahmi berbicara dengan menggunakan masker dalam jarak yang cukup aman," kata Wiku lewat pesan singkat pada Rabu (30/3/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hal yang perlu diperhatikan

Wiku juga mengingatkan beberapa hal lainnya. Seperti saat tengah beribadah di masjid.

"Selama kita beribadah kalau itu di masjid misalnya, pastikan bahwa masjidnya tidak terlalu penuh, dan terlalu lama kita di masjid sehingga potensi penularannya menjadi besar," kata Wiku.

"Caranya adalah ventilasi masjidnya dibuka lebih baik dan tidak terlalu lama di dalam masjid, interaksi berbicara juga relatif terbatas, yang lainnya yang tidak berbicara menggunakan masker saja," tambahnya.

Selanjutnya Wiku mengingatkan untuk tidak lupa mencuci makan saat hendak makan untuk menjaga higienitas.

"Jadi semua bisa dilakukan asal betul-betul adaptasinya dengan protokol kesehatan," ujar Wiku.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.