Liputan6.com, Jakarta - Diet terutama yang dilakukan untuk program penurunan berat badan tak jarang membuat orang tersiksa. Hari-hari seolah berjalan begitu lemas tanpa tenaga.
Eits, apabila diet berjalan seperti demikian, maka diet yang Anda jalani mungkin tidaklah tepat lho. Diet yang tepat haruslah dapat dinikmati dan tidak membuat Anda sengsara.
Baca Juga
Tak hanya dalam hal asupan makanan, melainkan dari pilihan olahraga yang Anda pilih. Spesialis kedokteran olahraga, dr Anita Suryani mengungkapkan bahwa prinsip yang bisa dipegang adalah Start Slow Go Slow.
Advertisement
Dalam prinsip satu ini, para pelaku diet dapat mulai melakukannya dengan perlahan dari yang paling sederhana.
"Pasien mestinya enggak berasa untuk diet, untuk olahraga, untuk perubahan gaya hidup. Pasien itu enggak boleh berasa, tahu-tahu dia berubah bagus saja. Itu prinsipnya start slow go slow," ujar Anita dalam webinar bertema Obesitas, Bukan Soal Tak Pantas ditulis Jumat (1/4/2022).
Anita menuturkan, hal tersebut dikarenakan diet yang dilakukan seharusnya jangka panjang. Bukan sesaat atau berhenti ketika berat badan memang sudah turun.
"Jangka panjang, kita semua dokter enggak ada yang mau yoyo fenomenanya. Kalau yoyo semua otot turun, lemaknya turun --- begitu naik, semuanya bakalan naik. Itu kenapa yoyo lebih bahaya," kata Anita.
Diet itu mesti bahagia
Anita menjelaskan, diet yang dijalani oleh pasien obesitas atau siapapun yang ingin menurunkan berat badan juga harus dilakukan dengan bahagia.
"Mesti senang. Olahraganya mesti pilih yang dia senang --- kalau kita olahraga, kita mesti tahu olahraga yang disukai apa. Harus tanya orang per orang," ujar Anita.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa diet harus dilakukan sesuai dengan kemampuan dan hobi. Sehingga orang yang menjalaninya dapat betul-betul menikmati proses tersebut.
"Iya, enjoy the process. Jangka panjang, enggak berhenti. Ini (diet) maunya tuh seterusnya saja sampai dia sudah kurus, sudah enggak obesitas juga tetap," tambahnya.
Advertisement