Scanner seluruh tubuh yang ada di bandara Amerika Serikat menjadi kontroversial. Gambar yang dihasilkan menunjukkan tubuh bugil wisawatan. Transportation Security Administration (TSA) rencananya akan menghilangkan alat itu dari pos pemeriksaan bandara pada Juni.
Perusahaan harus menghilangkannya karena tidak bisa memperbaiki masalah privasi dengan menampilkan bagian tubuh wisawatan dengan vulgar.
Tahun lalu, TSA mulai menggantikan scanner untuk melindungi privasi wisatawan. Teknologi baru scanner Gingerbread Man di layar komputer, bukan gambar telanjang. Scanner mendeteksi benda mencurigakan berbentuk manusia guntingan
Dan kongres memberikan perusahaan Rapiscan, memodifikasi perangkat lunak itu pada 1 Juni. Tapi perusahaan mengatakan kepada TSA kalau tak sanggup memenuhi tenggat waktu itu.
Pada awalnya, kedua jenis scanner menunjukkan gambar telanjang wisatawan. Idenya adalah petugas keamanan bisa melihat benda-benda logam seperti senjata serta non-logam seperti bahan peledak. Tapi scan itu menunjukkan tubuh penumpang dengan detail.
TSA bersikukuh kalau gambar dari scanner hanya bisa disimpan dan dilihat seorang petugas keamanan dan tidak berinteraksi dengan penumpang. Namun ada kekhawatiran privasi dari scan itu. Kongres meminta agar scanner itu menghasilkan gambar yang umum atau dihilangkan pada Juni.
Pada Kamis 17 Januari 2013, Rapiscan, pembuat X-ray atau backscatter mengatakan scanner tidak dapat memenuhi batas waktu pada Juni. TSA mengatakan kalau kontraknya dengan Rapiscan sudah berakhir.
TSA akan menghapus semua 174 scanner backscatter dari 30 bandara yang menggunakannya pada 1 Juni 2013. Dan 76 yang ada di penyimpanan.
Demikian informasi dari Juru Bicara TSA David Castelveter seperti dikutip Huffington Post, Senin (21/1/2013).
Alan Edrick, Direktur keuangan Induk perusahaan Rapiscan OSI Systems Inc mengatakan akan membantu TSA memindahkan scanner kepada instansi pemerintah lainnya. Namun belum diputuskan tempat diletakkan scanner itu.
Scanner itu sering digunakan di penjara atau pangkalan militer yang tak memperhatikan daerah privasi.
"Ada beberapa lembaga yang memiliki banyak kepentingan".
TSA mulai membanjiri bandara dengan pemindai tubuh itu setelah insiden Natal pada 2009. Saat itu, seorang pria menyelinap dengan membawa bahan peledak ke dalam pesawat menuju Detroit. (Mel/Igw)
Perusahaan harus menghilangkannya karena tidak bisa memperbaiki masalah privasi dengan menampilkan bagian tubuh wisawatan dengan vulgar.
Tahun lalu, TSA mulai menggantikan scanner untuk melindungi privasi wisatawan. Teknologi baru scanner Gingerbread Man di layar komputer, bukan gambar telanjang. Scanner mendeteksi benda mencurigakan berbentuk manusia guntingan
Dan kongres memberikan perusahaan Rapiscan, memodifikasi perangkat lunak itu pada 1 Juni. Tapi perusahaan mengatakan kepada TSA kalau tak sanggup memenuhi tenggat waktu itu.
Pada awalnya, kedua jenis scanner menunjukkan gambar telanjang wisatawan. Idenya adalah petugas keamanan bisa melihat benda-benda logam seperti senjata serta non-logam seperti bahan peledak. Tapi scan itu menunjukkan tubuh penumpang dengan detail.
TSA bersikukuh kalau gambar dari scanner hanya bisa disimpan dan dilihat seorang petugas keamanan dan tidak berinteraksi dengan penumpang. Namun ada kekhawatiran privasi dari scan itu. Kongres meminta agar scanner itu menghasilkan gambar yang umum atau dihilangkan pada Juni.
Pada Kamis 17 Januari 2013, Rapiscan, pembuat X-ray atau backscatter mengatakan scanner tidak dapat memenuhi batas waktu pada Juni. TSA mengatakan kalau kontraknya dengan Rapiscan sudah berakhir.
TSA akan menghapus semua 174 scanner backscatter dari 30 bandara yang menggunakannya pada 1 Juni 2013. Dan 76 yang ada di penyimpanan.
Demikian informasi dari Juru Bicara TSA David Castelveter seperti dikutip Huffington Post, Senin (21/1/2013).
Alan Edrick, Direktur keuangan Induk perusahaan Rapiscan OSI Systems Inc mengatakan akan membantu TSA memindahkan scanner kepada instansi pemerintah lainnya. Namun belum diputuskan tempat diletakkan scanner itu.
Scanner itu sering digunakan di penjara atau pangkalan militer yang tak memperhatikan daerah privasi.
"Ada beberapa lembaga yang memiliki banyak kepentingan".
TSA mulai membanjiri bandara dengan pemindai tubuh itu setelah insiden Natal pada 2009. Saat itu, seorang pria menyelinap dengan membawa bahan peledak ke dalam pesawat menuju Detroit. (Mel/Igw)