Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis anak RS Hermina Jatinegara, dr Kanya Ayu Pramastri SpA mengingatkan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Sekali pun terkukung di dalam rumah karena pandemi, orangtua harus memastikan anak tetap bergerak aktif.
Bermain, kata Kanya, semata-mata tidak hanya untuk membuat anak bahagia. Sebenarnya, aktivitas tersebut merupakan momentum anak menstimulasi dirinya sendiri untuk dapat berkembang dengan baik.
Baca Juga
"Memang karena di pandemi seolah-olah anak dikurung di rumah karena kita maunya dia tidak terpapar dengan virus-virus di luar sana, biar anak tidak sakit COVID-19," kata Kanya dalam webinar sekaligus Peluncuran Redoxon Kids pada Senin sore, 4 April 2022.
Advertisement
Â
Anak Terlalu Lama Dikurung di Rumah
Betul bahwa risiko anak terpapar Virus Corona penyebab COVID-19 menjadi minimal. Namun, orangtua harus tahu, karena dikurung --- dalam tanda kutip di dalam rumah --- di sisi lain aktivitas fisiknya jadi berkurang dan terhambat.
Padahal, lanjut Kanya, aktivitas fisik dibutuhkan seorang anak untuk dapat menstimulasi dirinya agar dapat berkembang sesuai dengan usianya.
"Jadi, dengan kita mengurangi aktivitas fisiknya, membuat anak jadi menetap atau tidak bergerak," katanya.
"Lebih pasif di rumah saja juga akan meningkatkan risiko terjadinya gangguan nutrisi seperti overweight dan obesitas," Kanya menambahkan.
Â
Advertisement
Ingat Perkembangan Anak
Menurut Kanya, satu hal itu justru memengaruhi perkembangan anak. Sehingga menyebabkan perkembangan si Kecil menjadi tidak optimal.
Kanya, mengatakan, orangtua pun harus putar otak memikirkan bagaimana caranya agar anak tetap aman tapi tetap bisa bereksplorasi, bersosialisasi, dan mendapat stimulasi optimal.
Baik di rumah saja dengan melakukan aktivitas fisik bersama orangtuanya atau keluar rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau pun kita bawa keluar, pilihlah tempat yang aman, yang sepi, pakai hand sanitizer, pastikan protokol kesehatan tetap baik yaitu menggunakan masker," katanya.
"Ingat lagi bahwa anak tidak hanya bertumbuh, tidak hanya butuh makan, tapi juga berkembang melalui media main," pungkas Kanya.
BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun, Target dan Pelaksanaannya?
Advertisement