Sukses

Kapan Anak Boleh Puasa Ramadhan, Terserah Dia Jangan Paksa

Bebaskan anak untuk memilih kapan dia harus puasa Ramadhan dan jangan dipaksa

Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan 'kapan anak boleh puasa' kerap ditanyakan orang tua menjelang bulan Ramadhan. Apakah di usia empat atau lima atau enam saat anak mulai masuk sekolah?

Bila merujuk kata 'wajib', anak baru wajib berpuasa saat dia akil balig atau cukup umur. Sebelum sampai di tahap itu, anak boleh memilih mau puasa Ramadhan atau tidak.

Begitu yang dikatakan dokter spesialis anak, dr Kanya Ayu Paramastri SpA dalam sebuah webinar sekaligus Peluncuran Redoxon Kids belum lama ini.

"Karena kalau kita mengatakan kewajiban, dalam agama Islam pun sebenarnya sudah diatur. Sejak anak balig atau remaja maka itu wajib. Jadi, sebelum itu, kalau anak ingin, boleh, tapi dengan kesadaran dan keinginan si anak," katanya.

Sehingga, anak tidak perlu dipaksa dan tidak perlu disuruh-suruh untuk berpuasa. Apalagi harus menjalankan puasa sampai bedug Maghrib.

Kanya, mengingatkan, Children See Children Do. Dengan kata lain, anak harus dicontohkan terlebih dahulu.

Sebelum 'memaksa' anak untuk puasa Ramadhan, orang tua dan seisi rumah harus mencontohkan dengan baik. Sehingga anak punya ketertarikan untuk melakukan hal serupa.

"Jadi, pada saat sahur, anaknya diajak. Anak akan lihat orang tua makan bareng, anak akan lihat bapak dan ibunya enggak makan dan baru boleh makan lagi nanti saat Maghrib," ujarnya.

"Jadinya, lambat laun anak akan ikutan," kata dokter yang sehari-hari yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara.

Lebih lanjut Kanya, mengatakan, begitu anak punya keinginan untuk berpuasa, boleh dicoba. Akan tetapi jangan didorong untuk melakukannya seharian. Mulailah secara bertahap.

 

2 dari 4 halaman

Ingat Esensi Dari Puasa di Bulan Ramadhan

Kanya juga mengingatkan bahwa esensi dari puasa tidak hanya menahan nafsu lapar dan haus.

Namun, anak juga harus diajarkan untuk belajar jujur serta simpati dan empati terhadap orang lain di sekitarnya yang kemungkinan kondisinya lebih buruk.

"Jadi, itu juga harus diajarkan pada anak," katanya.

"Sehingga pada saat anak berpuasa, kalau dia sudah merasa lapar atau tidak kuat, enggak papa kok bilang. Bertahap dan jangan di-push langsung full day," Kanya menambahkan.

Selain itu, kata Kanya, orangtua harus melihat kondisi anak bagaimana sebelum mengajarkannya untuk berpuasa.

Sebab, poin penting saat anak ingin berpuasa adalah gizi anak baik dulu. Gizinya baik, nafsu makannya baik, baru anak diizinkan mencoba ikut berpuasa.

Akan tetapi kalau ada gangguan nutrisi, sedang mengejar pertumbuhan berat badan, sebaiknya jangan dulu.

"Optimalisasi dulu pertumbuhan dan perkembangan anak. Kalau sudah oke, kalau anak ingin mencoba berpuasa, diizinkan dengan tetap dipantau kemampuan si anak," ujarnya.

"Intinya jangan dipaksakan, jadi, menurut keinginan si anak saja dan kesadaran dia sendiri," Kanya menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Tips Ajarkan Anak untuk Puasa di Bulan Ramadhan

Tips berikutnya apabila anak ingin berpuasa, pastikan cairannya harus cukup. Menurut Kanya, minimal delapan sampai sepuluh gelas per hari.

"Diusahakan air putih agar hidrasinya baik," katanya.

Orangtua bertugas mengatur jadwal pemberian air putih agar anak kuat berpuasa. Pada saat bangun tidur, sahur, menjelang imsak, saat berbuka pertama, dan seterusnya.

"Diusahakan agar delapan sampai sepuluh gelas per hari," ujarnya.

Hal berikutnya yang mesti jadi perhatian mengenai asupan nutrisi yang masuk. Kita seringkali fokus pada makronutrien tanpa memikirkan asupan mikronutrien.

Dijelaskan Kanya, karbohidrat yang dapat dipilih untuk diberikan pada anak yang hendak mencoba berpuasa adalah karbohidrat kompleks.

"Jadi, tidak cepat dibakar, tidak cepat habis. Kemudian, pastikan makanannya bentuk makanan padat agar lebih lama kenyangnya," katanya.

Lebih lanjut adalah pemberian protein. Yang berguna untuk ususnya. Termasuk susu yang dapat diberikan dalam bentuk olahan susu, seperti spageti atau lasagna.

Dengan adanya olahan susu, menambah massa protein yang dapat membuat anak kenyang lebih lama.

 

4 dari 4 halaman

Kapan Waktu Makan Terbaik Saat Anak Ingin Mulai Berpuasa?

Untuk waktu makannya, Kanya menyarankan mendekati waktu imsak. Ini berhubungan erat dengan pengosongan lambung dan rasa kenyang yang lebih lama.

"Karena pengosongan lambung itu empat jam. Jadi, minimal empat jam pertama dia masih merasa kenyang, belum lapar. Nanti perlahan semakin bertambah usianya, semakin meningkat kemampuannya untuk menahan lapar lebih lama," ujarnya.

Kanya juga mengatakan untuk tidak lupa memerhatikan asupan mikronutrien. Bisa dari buah dan sayur yang mengandung banyak cairan.

Serta boleh ditambahkan dengan suplementasi jika dirasa dibutuhkan.

"Tidak cukup nih asupan makanannya. Dia maunya makan yang kering-kering saja, susah dimasukin buah dan sayur, boleh loh dibantu dengan suplementasi," katanya.

Menurut Kanya, tanpa diimbangi dengan mikronutrien yang cukup, daya tahan tubuh dapat terpengaruh sehingga anak berisiko batal puasa, bahkan bisa jatuh sakit.

Guna mengantisipasi gangguan kecukupan asupan selama berpuasa, selain protein, karbohidrat kompleks dan buah, anak juga membutuhkan tambahan suplementasi, terutama vitamin C sebagai zat gizi mikro yang esensial bagi anak-anak.

Vitamin C, jelas Kanya, merupakan salah satu zat gizi mikro esensial yang berpengaruh pada imunitas tubuh anak. Berfungsi menyokong sistem kekebalan melalui peningkatan aktivitas fungsi sel darah putih dan produksi antibodi.