Sukses

Muhadjir Effendy Tegaskan Persiapan Mudik Lebaran 2022 Harus Matang

Persiapan mudik Lebaran 2022 harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menegaskan, persiapan mudik Lebaran 2022 harus dilakukan secara matang, baik dari segi keselamatan transportasi maupun pemenuhan vaksinasi booster bagi pemudik.

Apalagi mudik Lebaran tahun ini adalah mudik pertama setelah dua tahun dilarang karena pandemi COVID-19. Pemerintah pun telah memutuskan cuti bersama pada 29 April dan 4 - 6 Mei 2022 serta tanggal 2 dan 3 Mei 2022 ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional Lebaran. 

"Hasil survei Kementeran Perhubungan (Kemenhub) untuk pelaku mudik nanti, jumlahnya diperkirakan di atas 80 juta orang. Ya, karena sudah dua tahun kan kita tidak mudik," ungkap Muhadjir saat konferensi pers pasca peninjauan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (7/4/2022).

"Maka dari itu, kita berupaya jauh-jauh hari untuk menyiapkannya (mudik Lebaran)."

Peninjauan tersebut dilakukan Muhadjir bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke sejumlah lokasi pusat pemberangkatan arus mudik Lebaran di DKI Jakarta. Tujuannya, menjamin kesiapan moda transportasi pada masa mudik Lebaran tahun 2022,

Peninjauan juga dilakukan ke bandara dan stasiun untuk memastikan kesiapan masing-masing unit keberangkatan dalam melayani pemudik.

2 dari 4 halaman

Cek Kesiapan Moda Transportasi Mudik

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui mudik Lebaran 2022 diperbolehkan dan meminta instansi terkait agar pelaksanaan perjalanan mudik diatur secara tepat dan ketat. Sehingga tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu dan masyarakat bisa mudik dengan selamat sampai tujuan.

“Kita harus mempersiapkan sebaik-baiknya (sesuai) aturan mudik, karena masih di dalam masa pandemi. Meskipun kasus sudah menurun, tapi waspada kita harus tetap tinggi,” tutur Muhadjir Effendy.

Menko Muhadjir mengecek seluruh kesiapan transportasi, mulai prosedur yang disiapkan baik di bandara maupun stasiun. Termasuk gerai untuk vaksinasi COVID-19, baik dosis pertama, kedua maupun booster.

Terlebih lagi, vaksinasi booster menjadi persyaratan perjalanan bagi mereka yang akan mudik.

“Sekaligus (dicek) juga kondisi pesawat dan keretanya. Kita ingin betul nanti untuk supervisi pemeriksaan terhadap kondisinya harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," terang Muhadjir melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Jangan sampai ada kejadian yang tidak diharapkan selama mudik, baik pemberangkatan maupun baliknya."

3 dari 4 halaman

Gerai Vaksin Booster untuk Mudik

Pada konferensi pers, Kamis (31/3/2022), Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan, pihaknya telah menginstruksikan kepada operator prasarana dan sarana transportasi untuk terus memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan ketentuan dari Satgas Penanganan COVID-19.

Kepada masyarakat yang akan melakukan mudik, ia mengimbau agar melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster terlebih dahulu.

Kemenhub bekerja sama dengan pihak terkait juga akan memfasilitasi pelaku perjalanan yang belum memeroleh vaksin booster untuk divaksinasi di simpul keberangkatan. Misal, di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Tanjung Perak serta tempat lainnya.

Insya Allah ini bisa, vaksinasi COVID-19 terutama untuk vaksinasi dosis ketiga ada di simpul-simpul transportasi, di bandara, di Soetta, di Priok, di Perak, di pelabuhan, di terminal, juga stasiun-stasiun kereta api,” ujar Budi Karya.

4 dari 4 halaman

Animo Mudik Lebaran Tinggi

Ditegaskan kembali oleh Budi Karya Sumadi, berdasarkan survei yang dilakukan Balitbang Kementerian Perhubungan, animo masyarakat untuk mudik Lebaran 2022 sangat tinggi.

“Kurang lebih 79 juta (orang) yang ingin mudik. Tentu ini bisa dimaklumi karena setelah dua tahun terakhir ini dilakukan pembatasan perjalanan, terangnya.

"Jadi, banyak yang ingin mudik Lebaran. Beberapa daerah yang menjadi tempat tertinggi untuk mudik itu adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat."

Budi Karya berharap di tengah animo yang sangat tinggi tersebut, mudik Lebaran tahun ini dapat berlangsung dengan tertib dan lancar serta dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Animonya tinggi sekali diiringi dengan bagaimana kita harus menyiapkan sarana dan prasarana. Dan yang penting adalah kita harus memerhatikan keselamatan, tetap dijaga," ucapnya.