Sukses

Waspadai, Tanda Hubungan Percintaan Dipenuhi Obsesi

Hubungan bisa dipenuhi dengan obsesi, yang mana bukanlah sesuatu yang sehat untuk masing-masing individu.

Liputan6.com, Jakarta Hampir semua pasangan mungkin menyukai masa awal setiap hubungan dimana segalanya terasa menyenangkan dan berbunga-bunga atau disebut fase bulan madu.

Tak jarang banyak pasangan pun menganggap titik tersebut merupakan hal yang ideal. Namun sebenarnya fase bulan madu dalam hubungan pacaran mungkin juga bisa terlalu jauh lho.

Pada titik tertentu, Anda pun mungkin bertanya-tanya, apakah Anda terlalu terobsesi pada hubungan tertentu? Jika begitu, mungkin terlintas pula apa bahaya dari obsesi dalam hubungan.

Obsesi pada sebuah hubungan ditandai oleh berubahnya gairah menjadi ketergantungan dan fiksasi, yang mana bisa berdampak pada kesehatan mental serta kesejahteraan Anda dan pasangan.

"Saya melihat kodependensi atau ketergantungan menjadi cara untuk berhubungan dengan orang lain. Seringkali terjadi dengan cara yang menyedihkan dan tanpa batasan," ujar pendiri Millenial Life Counseling, Liz Higgins, LMFT-S dikutip Elide Daily, Sabtu (9/4/2022).

"Ketika kita bicara soal batasan dalam hubungan, harus ada batasan sehat yang dapat membantu masing-masing individu untuk memiliki rasa pada dirinya sendiri saat terhubung dengan pasangannya," Liz menjelaskan.

Maka untuk mencari tahu apakah hubungan Anda diliputi oleh obsesi, penting untuk mengenali terlebih dahulu masalahnya.

Anda pun tak harus langsung mengakhiri hubungan bila menemukan bahwa hubungan Anda berjalan dengan obsesi. Namun, Anda dan pasangan bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut.

Lalu, apa sajakah tanda-tanda yang harus diwaspadai? Berikut beberapa diantaranya.

2 dari 4 halaman

Keterikatan yang Berlebihan

Memikirkan pasangan sepanjang hari merupakan hal yang wajar bila terjadi. Namun jika segalanya dalam kehidupan Anda harus melibatkan pasangan, maka itu bisa jadi sesuatu yang dapat Anda waspadai.

"Anda begitu fokus pada pasangan sehingga segala sesuatu yang terjadi di dunia Anda berhubungan dengan dirinya. Itu tanda Anda sedang menuju ke wilayah obsesif," ujar pakar hubungan berbasis New York City, Susan Winter.

Hal ini selaras dengan ungkapan pelatih kencan dan penulis The Dating Mirror: Trust Again, Love Again, Diana Dorell.

Menurutnya, ketika memikirkan pasangan bisa mengganggu pekerjaan hingga kehidupan pribadi, maka itulah saatnya untuk menarik rem darurat.

"Misalnya, jika Anda tidak fokus di tempat kerja hanya karena Anda terus-menerus mempertanyakan apakah pasangan sedang memikirkan Anda atau merindukan Anda," kata Diana.

"Bisa juga ketika Anda mulai menyadari bahwa Anda menjauhi atau meninggalkan keluarga dan teman berulang kali hanya untuk fokus berkomunikasi dengan pasangan," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Konsisten Menjadi Topik Curhatan

Tanda satu ini bisa Anda rasakan ketika sedang bertemu dengan teman. Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda telah membicarakan hubungan dengan si dia sepanjang waktu ketika bersama teman-teman.

"Itu adalah perilaku yang perlu Anda perhatikan lebih dekat. Ini adalah ledakan pikiran yang membuat teman-teman Anda kesal atau mungkin terganggu karena setiap topik pembicaraan yang Anda bagikan menjadi dorongan untuk membicarakan pasangan," kata Susan.

Jika sebagian besar dari apa yang Anda katakan tentang pasangan masuk dalam sesi curhat, maka itu bisa menjadi indikasi bahwa ada masalah yang lebih dalam pada hubungan tersebut.

"Bila Anda terus-menerus curhat pada teman-teman tentang hubungan Anda, maka kemungkinan Anda terobsesi dengan arah dan kedalaman hubungan," ujar ilmuwan perilaku sekaligus pelatih hubungan, Clarissa Silva.

Hal tersebut pun bisa menjadi tanda bahwa mungkin pasangan tersebut bukanlah sosok yang tepat untuk Anda. Mengingat terlalu banyak hal yang rasanya ingin Anda curahkan pada teman-teman.

Selain mengganggu, bisa jadi hubungan Anda dengannya memang bukanlah hubungan yang sehat.

4 dari 4 halaman

Infografis